POTENSI BENCANA LONGSOR DI DAERAH MUARA DUA DAN SEKITARNYA, SUMATERA SELATAN

  • EW. Dyah Hastuti Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • AK. Afandi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • ED. Mayasari Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • MK. Anwar Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • M. Bagiaro Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • R. Arbi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
  • AG. Marbun Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya
Keywords: Longsor, Muara Dua, Peta Zonasi Bencana

Abstract

ABSTRAK: Indonesia tidak terlepas dari aspek fisiografi akibat interaksi antara tiga lempeng utama, yaitu lempeng Eurasia yang merupakan bagian terbesar wilayah Indonesia, lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Implikasi yang ditimbulkan dari pola interaksi di atas adalah terbentuknya wilayah yang labil secara tektonik, dimana Indonesia termasuk dalam jalur gunung api dunia (ringe of fire) akibat kehadiran convergent plate boundaries dan merupakan jalur gempa bumi dan sering diikuti oleh bahaya tsunami dan longsoran. Daerah penelitian terletak pada zona labil Sesar Semangko dan disusun oleh batuan beku intrusi dan ekstrusi seperti piroklastik, batuan sedimen dan metamorf yang pada umumnya telah mengalami pelapukan atau alterasi maka batuan-batuan tersebut akan membentuk mineral lempung yang berpotensi sebagai daerah prospek longsor. Selain itu juga kondisi morfologi daerah penelitian yang dibentuk oleh morfologi tinggi dan terjal sehingga menjadi pemicu terjadinya bencana longsor juga. Hal ini ditunjukkan oleh adanya longsoran-longsoran tanah yang sering terjadi di daerah penelitian. Selain itu juga dikontrol oleh curah hujan yang tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan lapangan dengan parameter alami, seperti morfologi, litologi, struktur geologi, curah hujan dan penggunaan lahan. Analisis yang digunakan adalah dengan metode GIS dari parameter tersebut dengan menggunakan program Argis dan dilakukan juga pembobotan. Luaran yang dihasilkan adalah peta zonasi bencana longsor di daerah penelitian.

Kata Kunci: Longsor, Muara Dua, Peta Zonasi Bencana

ABSTRACT: Indonesia is inseparable from physiographic aspects due to the interaction between three main plates, namely the Eurasian plate which is the largest part of Indonesia's territory, the Indo-Australian plate and the Pacific plate. The implication of the interaction pattern above is the formation of tectonically unstable areas, where Indonesia is included in the world's volcanic route (ringe of fire) due to the presence of convergent plate boundaries and is an earthquake route and is often followed by tsunami and landslide hazards. The research area is located in the unstable zone of the Semangko Fault and is composed of intrusive and extruded igneous rocks such as pyroclastic, sedimentary and metamorphic rocks which generally have experienced weathering or alteration, so these rocks will form clay minerals that have the potential to be landslide prospects. In addition, the morphological conditions of the research area were formed by high and steep morphology, which triggered landslides as well. This is indicated by the existence of landslides that often occur in the study area. Besides that, it is also controlled by high rainfall. The method used in this research is field observations with natural parameters, such as morphology, lithology, geological structure, rainfall and land use. The analysis used is the GIS method of these parameters using the Argis program and weighting is also carried out. The output produced is a landslide zoning map in the study area.

Keywords: Landslide, Muara Dua, Disaster Zoning Map

Published
2021-07-09