SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DENGAN MENGGUNAKAN INCINERATOR DRUM BEKAS

  • R. Dewi Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • F. Hadinata Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Yulindasari Yulindasari Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • K. M. Aminuddin Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: Pengolahan sampah, Incinerator, Drum bekas, Polusi udara

Abstract

ABSTRAK: Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah masih menjadi persoalan bagi setiap masyarakat. Pasalnya sampah masih banyak dijumpai di kawasan-kawasan pemukiman. Indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahunnya. Namun, merujuk data Sustainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017, dari angka tersebut baru 7 persen yang didaur ulang, sementara 69 persen di antaranya menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Lebih parahnya lagi 24 persen sisanya dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan sehingga dikategorikan sebagai illegal dumping. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya untuk memberikan solusi terkait dengan persoalan penumpukan dan pengolahan sampah yang tidak memiliki nilai jual tersebut. Pengolahan sampah yang dilakukan secara thermal, yaitu dengan membakar sampah di dalam sebuah alat insinerator sederhana. Insinerator dibuat dari beberapa komponen alat bekas. Ruang pembakaran dibuat dari drum bekas dengan kapasitas 200 liter, dan oksigen disuplai dari sebuah blower AC bekas. Asap ditarik dengan blower yang sama, ke dalam air yang terdapat di dalam 3 ruang paralel. Akan tetapi, dampak negatif dari beroperasinya insinerator sederhana ini masih harus diteliti lebih lanjut, antara lain: (a) kandungan kimia dari air yang bercampur dengan asap hasil pembakaran, (b) kandungan fly ash dan bottom ash sisa pembakaran. Kegiatan pendampingan dan perakitan alat ini berlokasi di Jalan Mahameru, Lorong Paras Jaya I, Seberang Ulu II, Kota Palembang, Sumatera Selatan

Kata Kunci: Pengolahan sampah, Incinerator, Drum bekas, Polusi udara

ABSTRACT: Waste is unwanted residual material after the end of a process. Garbage is still a problem for every community. This is because garbage is still widely found in residential areas. Indonesia is estimated to produce 64 million tons of waste annually. However, referring to Sustainable Waste Indonesia (SWI) data in 2017, from this figure only 7 percent has been recycled, while 69 percent of them are piled up in landfills (TPA). Even worse, the remaining 24 percent are dumped carelessly and pollute the environment so that it is categorized as illegal dumping. This community service activity seeks to provide solutions related to the problem of accumulation and processing of waste that has no selling value. Waste processing is carried out thermally, by burning the waste in a simple incinerator. Incinerators are made from several components of used tools. The combustion chamber is made of used drums with a capacity of 200 liters, and oxygen is supplied from a used AC blower. Smoke is drawn with the same blower, into the water which is in 3 parallel spaces. However, the negative impacts of the operation of this simple incinerator still need to be further investigated, including: (a) the chemical content of water mixed with smoke from combustion, (b) the content of fly ash and bottom ash from combustion. Assistance and equipment assembly activities are located on Jalan Mahameru, Lorong Paras Jaya I, Seberang Ulu II, Palembang City, South Sumatra

Keywords: Waste processing, Incinerator, used drum, Air pollution

Published
2021-07-14