Kajian Awal Penentuan Area Prospek Panas Bumi Menggunakan Integrasi Citra Landsat 8 Oli/Tirs Dan Dem Srtm Pada Daerah Sumani, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi panas bumi yang dapat menjadi sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi berkelanjutan di masa depan. Identifikasi area prospek yang potensial untuk eksplorasi panas bumi menjadi langkah awal yang penting dalam pengembangan potensi sumber daya panas bumi. Salah satu potensi tersebut terletak di Sumani, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat yang memiliki sistem panas bumi vulkanik kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian awal guna menentukan area prospek panas bumi di daerah Sumani dengan memanfaatkan integrasi citra Landsat 8 dan data DEMNAS. Penentuan area prospek dalam penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan melakukan pembobotan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Parameter yang digunakan berupa hasil Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang digunakan untuk mengetahui kerapatan vegetasi, Land Surface Temperature (LST) yang digunakan untuk memperkirakan keberadaan sumber panas, dan Fault Fracture Density (FFD) yang digunakan untuk memperoleh indikator adanya zona dengan permeabilitas tinggi yang diperlukan dalam sistem panas bumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi manifestasi panas bumi menggunakan metode AHP memiliki area prospek seluas 72 km2 dengan indikasi sumber panas diperkirakan berada pada kompleks vulkanik Bukit Tinjau Laut. Nilai NDVI di daerah penelitian tergolong sedang hingga tinggi, dengan dominasi tingkat kerapatan vegetasi yang tergolong tinggi (0,36 - 1). Umumnya, manifestasi panas bumi berada pada kawasan yang bervegetasi jarang hingga sedang serta pada kawasan dengan anomali temperatur 25-30oC. Nilai FFD yang tinggi (1,21 - 3,22 km-1) berada di bagian barat area penelitian dengan hasil penarikan kelurusan yang menunjukkan arah timur laut–barat daya dan barat laut - tenggara. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu metode yang berguna dalam pengembangan eksplorasi panas bumi dan menjadi rujukan penting untuk penelitian lebih lanjut.