Journal of Geology Sriwijaya
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS
<p>JGS is a peer-reviewed, open access journal that provides a venue for earth sciences scholarship with an Asian focus and perspectives from the region. JGS welcomes submissions of original research articles, review articles, theory & concept development, perspectives, letter to editors, methodology papers, study protocols, and case studies on various basic science and professional earth science topics.</p>en-US<p><img src="/public/site/images/manajerjee/OA1.jpg" width="105" height="42"><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/"><img src="/public/site/images/manajerjee/CC_BY-NC-SA_4.0_5.png"></a></p> <p> </p>jgs_teknikgeologi@unsri.ac.id (Harnani, S.T., M.T.)ugikurnia@unsri.ac.id (Support)Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000OJS 3.1.0.1http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Morphological Identification based on Lineament and Density Pulai Pinang Region and Surroundings Lahat District, Province South Sumatra
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2383
<p>Morphological identification based on lineament and geological structure analysis has been<br>carried out in Pulau Pinang Village and its surroundings, Lahat Regency, South Sumatra<br>Province. The initial stage in identification uses a remote sensing approach through lineament<br>analysis using DEMNAS data. This research is focused on lineament analysis with Digital<br>Elevation Model (DEM) data to identify geological and morphological structures in the study<br>area. The methods used in the research are observative, analytic and interpretive. The<br>research was conducted with DEMNAS data which was then extracted using PCI Geomatica<br>software and after that it was correlated with geological structure data in the field. Lineament<br>analysis used is the length, orientation and density of the lineament. This study aims to<br>interpret the relationship between lineament data and the results of field data. The research<br>location is controlled by the geological structure, namely fracture and morphology. Based on<br>this research, data obtained, the Pulau Pinang area is composed of fractures which are<br>analyzed to produce a right horizontal fault and 3 geomorphic units / landforms, namely the<br>Irregular Meander Channel (CIM), Steep Slope High Hills (PTBC), Denudasional Hills (PD),<br>and Low Hills (PR).</p>Muhammad Ariq Hibatullah, Endang Wiwik Dyah Hastuti, Idarwati Idarwati
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2383Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000Dinamika Sejarah Geologi berdasarkan Analisis Stratigrafi Daerah Karas dan Sekitarnya, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2375
<p>Proses tektonik kompresional yang terjadi pada kala Pliosen Awal menyebabkan terjadinya perlipatan pada daerah penelitian. Hal ini dilanjutkan dengan terjadinya pengangkatan regional di pulau Jawa yang mengakibatkan proses intrusi pada daerah penelitian. Penelitian pada daerah Karas dan sekitarnya sangat menarik dilakukan, proses pengendapan formasi yang awalnya selaras menjadi muncul ketidakselarasan akibat proses tektonik tersebut. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui sejarah pengendapan pada tiap formasi daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu analisis stratigrafi yang didapatkan melalui pemetaan geologi. Daerah penelitian tersusun atas Formasi Tawun Anggota Ngrayong, Formasi Bulu, Formasi Wonocolo, Formasi Ledok dan Intrusi Andesit. Sejarah geologi dimulai pada Miosen Awal dimana terendapkannya Formasi Tawun Anggota Ngrayong pada saat fase transgresi berlangsung. Selanjutnya pada kala Miosen Tengah terendapkan Formasi Bulu secara selaras pada fase regresi terjadi secara meluas. Kemudian Formasi Wonocolo terendapkan secara selaras diatas Formasi Bulu. Formasi ini terbentuk pada saat fase transgresi berlangsung. Pada kala Miosen Akhir, terendapkan Formasi Ledok saat fase regresi. Pada Pliosen Akhir ini terjadi proses tektonik kompresional yang berarah Utara Timur Laut-Selatan Barat Daya yang menyebabkan perubahan arah kemiringan dan terjadi proses perlipatan pada Formasi Tawun Anggota Ngrayong, Formasi Bulu, Formasi Wonocolo dan Formasi Ledok dengan arah orientasi lipatan relatif berarah Barat-Barat Laut – Timur Tenggara. Kemudian pada kala Pleistosen terjadi intrusi berupa Intrusi Andesit yang mengintrusi formasi yang lebih tua. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan geologi lokal pada daerah penelitian.</p>Gilang Abimanyu, Yogie Zulkurnia Rochmana
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2375Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Kesetimbangan Batas Dalam Kondisi Statis dan Dinamis pada Pit X, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2345
<p>Lereng secara alamiah berada dalam keseimbangan terhadap gaya yang bekerja. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka lereng secara alami akan mencari keseimbangannya. Gaya-gaya yang bekerja dalam stabilitas lereng yaitu gaya pendorong dan gaya penahan. Daerah penelitian berupa bahan galian aktif batubara dan terdapat aktivitas penambangan yang dapat menganggu stabilitas lereng, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kestabilan lereng Pit X Daerah Musi Banyuasin dalam kondisi statis dan dinamis terhadap 4 sayatan lereng batuan menggunakan metode kesetimbangan batas. Hasil penelitian menunjukkan lereng dalam kondisi statis memiliki nilai faktor keamanan >1.1- 2.9 terdapat 2 lereng pada sayatan BB-CC yang mengalami kondisi tidak stabil dan 2 pada sayatan AA-DD dengan kondisi stabil. Pada kondisi dinamis menunjukkan penurunan nilai FK berdasarkan beban seismic horizontal 0.075g yang dapat menurunkan 53% nilai faktor keamanan sehingga semakin nilai percepatan beban seismic maka akan memperbesar gaya pendoronng nilai faktor keamanan.</p>Selvia Maharani Kusuma
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2345Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000Characteristics and Geochemistry of Organic Lahat Formations as Geological Heritage and Hydrocarbon Potential in Bukit Dua Belas National Park Area, Sarolangun, Jambi.
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2317
<p>The study research area is located in the Jambi Sub-Basin which is one part of the South Sumatra basin. Administratively, the research focus area of Sarolangun Regency is in Bukit Suban village. This research includes the study of characteristics and potential hydrocarbon in the Lahat Formation. Research methods are carried out geological surveys and laboratory analysis in the form of petrography, and organic geochemical analysis. Based on data obtained in the study area, the rock characteristics of the Lahat Formation have facies based on (Miall, 1985) having three facies Gmg consisting of polemical breccia lithology, Fsm facies consisting of silt lithology and Fm facies consisting of shale lithology. Based on organic geochemical analysis, the Lahat Formation has a material strength value of sufficient (0.61-1.78), and has a kerogen II type value with a high HI value, and the maturity value is still immature based on Tmax values below <435 and Ro values below <0.6. So based on these data, the Lahat Formation was deposited in an alluvial-lacustrine fan environment, and can be a parent rock that has the potential to produce hydrocarbons with a fairly good category with immature surface sample conditions. Then it can be used as earth research and become a place of geological heritage in the research area.</p>Muhammad Rus Dody Alfayed
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2317Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000Kajian Awal Penentuan Area Prospek Panas Bumi Menggunakan Integrasi Citra Landsat 8 Oli/Tirs Dan Dem Srtm Pada Daerah Sumani, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2044
<p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi panas bumi yang dapat menjadi sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi berkelanjutan di masa depan. Identifikasi area prospek yang potensial untuk eksplorasi panas bumi menjadi langkah awal yang penting dalam pengembangan potensi sumber daya panas bumi. Salah satu potensi tersebut terletak di Sumani, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat yang memiliki sistem panas bumi vulkanik kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian awal guna menentukan area prospek panas bumi di daerah Sumani dengan memanfaatkan integrasi citra Landsat 8 dan data DEMNAS. Penentuan area prospek dalam penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan melakukan pembobotan metode <em>Analitycal Hierarchy Proces</em>s (AHP). Parameter yang digunakan berupa hasil <em>Normalized Difference Vegetation Index</em> (NDVI) yang digunakan untuk mengetahui kerapatan vegetasi, <em>Land Surface Temperature</em> (LST) yang digunakan untuk memperkirakan keberadaan sumber panas, dan <em>Fault Fracture Density</em> (FFD) yang digunakan untuk memperoleh indikator adanya zona dengan permeabilitas tinggi yang diperlukan dalam sistem panas bumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi manifestasi panas bumi menggunakan metode AHP memiliki area prospek seluas 72 km<sup>2</sup> dengan indikasi sumber panas diperkirakan berada pada kompleks vulkanik Bukit Tinjau Laut. Nilai NDVI di daerah penelitian tergolong sedang hingga tinggi, dengan dominasi tingkat kerapatan vegetasi yang tergolong tinggi (0,36 - 1). Umumnya, manifestasi panas bumi berada pada kawasan yang bervegetasi jarang hingga sedang serta pada kawasan dengan anomali temperatur 25-30<sup>o</sup>C. Nilai FFD yang tinggi (1,21 - 3,22 km<sup>-1</sup>) berada di bagian barat area penelitian dengan hasil penarikan kelurusan yang menunjukkan arah timur laut–barat daya dan barat laut - tenggara. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu metode yang berguna dalam pengembangan eksplorasi panas bumi dan menjadi rujukan penting untuk penelitian lebih lanjut.</p>Anang Nasrudin Mahfud, Muhammad Nafis Ubaidillah, Nick Nurfaizi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JGS/article/view/2044Sat, 13 Jul 2024 00:00:00 +0000