PARAMETER KONDISI AREA DISPOSAL SAAT UNIT ANGKUT DUMPING, JOBSITE KDC, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Suatu kegiatan penambangan secara konvensional adalah pemindahan lapisan tanah penutup untuk mengeruk bahan galian tambang. Proses kegiatan tambang terbuka dilakukan penggalian material tanah penutup oleh alat gali muat dan alat angkut. Proses penggalian dan pemuatan material tanah penutup dilakukan oleh alat gali muat dan pengangkutan material tanah penutup ke disposal dilakukan oleh alat angkut. Disposal merupakan lokasi yang dirancang dan direncanakan untuk menampung material tanah penutup dari tambang. Pembuatan disposal harus dilakukan dengan parameter-parameter aman dan situasi keadaan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter kondisi aman dumping (jarak dan tinggi jenjang tanggul) terhadap kestabilan lereng area disposal, menguji kekuatan tanah dan menetapkan faktor pengontrol saat aktivitas dumping. Penelitian ini menggunakan metode ekuilibrium batas yang disederhanakan (Bishop) untuk analisis faktor keamanan (FK) kestabilitas lereng dengan piranti lunak Rocscience Slide. Pengujian kekuatan tanah dilakukan dengan alat CBR (California Bearing Ratio) pada area disposal. Hasil analisis kestabilan lereng pada simulasi pertama dengan jarak 3 m didapatkan nilai FK sebesar 1,5 dan simulasi kedua dengan jarak 5 m didapatkan nilai FK sebesar 2,3. Tanah dasar (subgrade) pada area disposal mencapai kepadatan 30% - 46% dari kepadatan maksimum berdasarkan hasil analisis nilai CBR. Simulasi aktivitas dumping digunakan untuk mengetahui unit angkut berpotensi terbalik saat melakukan dumping di area disposal. Parameter-parameter yang dipergunakan dalam penelitian ini seperti ekuilibrium batas, kestabilitas lereng, pengujian kekuatan tanah dan menetapkan faktor pengontrol saat aktivitas dumping. Maka dapat dipastikan area disposal tergolong kategori aman dan stabil.
References
[2]. Risky, AM., Kopa, R., (2021), Analisis Kestabilan Lereng Pada Rencana Lereng Akhir Penambangan Dengan Tinggi 55 m PT. Atika Tunggal Mandiri, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat, Jurnal Bina Tambang, 6 (4).
[3]. Hariyadi, S., (2018), Kajian Teknis Tahapan Penambangan Batubara Pada PT. Mega Global Energy Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Jurnal Geologi Pertambangan,1 (23).
[4]. Lalitya, T.J. Indrawan, I.G.B, Bassmantra, A. (2017). Analisis Kestabilan Lereng Tambang Terbuka Batubara dengan Metode Probabilitas pada PIT Tania Panel 2, PT. Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur, Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-10.
[5]. Arif I., (2016), Geoteknik Tambang. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
[6]. Handayani, T., Wulandari, S., Wulan, A., (2014), Pengaruh Muka Air Tanah Terhadap Kestabilan Lereng Menggunakan Geoslope/W 7.12, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT), 8, ISSN: 2302-3740.
[7]. Pangemanan, V.G.M., (2014), Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus : Kawasan Citraland, Jurnal Sipil Statik, 2(1), 37-46, ISSN: 2337-6732.
[8]. Darwis, (2018), Dasar-Dasar Mekanika Tanah, Pena Indis : Yogyakarta, ISBN :978-602-429-098-6.
[9]. Barnas, E., Karopeboka, B., (2014), Penelitian Kekuatan Tanah Metode CBR (California Bearing Ratio) di SPBG Bogor 1 Bubulak JL KH R Abdullah bin Nuh, Jurnal Kalibrasi - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 9 (2).
[10]. Antariksa, R., Zaenal, Y., (2021), Rancangan Geometri Rencana Lereng Akhir Waste Dump terhadap Displacment Batuan Dasar Area Waste Dump PT. X Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Journal Riset Teknik Pertambangan, 1 (1), 22-29, ISSN: 2798-6357.