ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI DAERAH REMAH GAJAH MATI I, KABUPATEN SELUMA, BENGKULU

  • A. G. Marbun Universitas Sriwijaya
  • E. Sutriyono Universitas Sriwijaya
Keywords: Tektonik, Struktur, Kelurusan

Abstract

Sumatera memiliki tingkat aktivitas tektonik yang cukup tinggi, dimana terletak pada pinggir lempeng benua yang terdampak subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Desa Renah Gajah Mati I, Kabupaten Seluma, Bengkulu terletak pada forearc basin yang terdampak dari aktivitas tektonik. Lokasi ini telah dilakukan studi pola kelurusan dan mengkorelasikannya dengan data lapangan. Metode yang digunakan ialah analisa pola kelurusan secara kualitatif berdasarkan Digital Elevation Model (DEM) dan observasi lapangan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengkorelasikan hasil analisis pola kelurusan dengan hasil observasi lapangan. Berdasarkan analisis DEM, diketahui bahwa arah pola kelurusan secara umum baratlaut-tenggara yang dibuktikan keterdapatan struktur seperti lipatan dan patahan yang memiliki orientasi serupa. Struktur geologi yang ditemui berupa Antiklin Empangan dan Napalan, Sinklin Napalan, dan Sesar Empangan. Berdasarkan hasil analisis pola kelurusan dan struktur yang dijumpai relatif sama, diakibatkan oleh gaya kompresi yang bekerja dengan arah NE-SW.

References

[1] Barber, AJ. and Crow, MJ., (2003), An Evaluation of Plate Tectonic Models for The Development of Sumatera: Gondwana Research, L6 (01), 1-28.

[2] Mukti, MM., Singh, SC., Delighton, I., Hananto, ND., Moeremans, R., Permana, H., (2012). Structural Evolution of Backthrusting in The Mentawai Fault Zone, Offshore Sumatran Forearc. Geochem. Geophys. Geosyst., 13, Q12006.

[3] Simandjuntak, TO., dan Barber, AJ., (1996). Contrasting Tectonic Styles in Then Neogene Orogenic Belts of Indonesia. Geological Society Special Publication, 106, 185-201.

[4] Yulihanto, B., Situmorang, B., Nunjajadi, A., and Sain, B., (1995), Strcutural Analysis of The Onshore Bengkulu Fore arc Basin and Its Implication for Future Hydrocarbon Exploration Activity. Prosiding Indonesian Petroleum Association, 24th Annual Convention, 85-96.

[5] Panggabean, H., and Heryanto, R., (2009). An Appraisal Dor The Petroleum Source Rocks On Oil Seep and Rock Samples of The Tertiary Seblat and Lemau Formations, Benkulu Basin. Prosiding Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No. 1 Maret 2009: 43-55.

[6] Zuhri, W. and Sutriyono, E., (2018). Late Neogen Deformation of Rock Succession at Renah Gajah Mati I Region Seluma Regency in Bengkulu, Jurnal Teknologi, 82 (2), 77-83.

[7] Yani, S. and Sutriyono, E., (2020). Pola Struktur Daerah Kemang Manis dan Sekitarnya, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Journal of Earth and Energy, 1, 43-49.

[8] Badan Informasi Geospasial. (2018). (https://geoportal.big.go.id). Diakses pada tanggal Mei 2018.

[9] Buffington, JM., and Montgomery, DR., (2013), Geomorphic Classification of Rivers. Academic Press, San Diego, CA, v.9 Fluvial Geomorphology, 730-767.

[10] Widyatmanti, W., Wicaksono, I., Syam, PDR., (2016). Identification of Topographic Elements Composition Based on Landform Boundaries from Rada Interferometry Segmentation. Conf. Ser.: Earth Environment and Science. 37, 1-8.

[11] Hugget, RJ., (2017). Fundamentals of Geomorphology. Routledge, New York.

[12] Twidale, CR. (2004). River Patterns and Their Meaning. Earth-Science Reviews 67, 159-218.

[13] Anonim. (2022). (https://tanahair.indonesia.go.id). Diakses pada Januari 2022.

[14] Amin, TC., Kusnama, Rustandi, E., & Gafoer, S., (1993). Geological Map Sheet Manna & Enggano, Sumatera : Geological Research and Development Center, Bandung, Scale 1 : 250.000, 1 page.

[15] Sarp, G., (2005). Lineament Analysis From Satellite Images, North-West of Ankara, Msc thesis, Middle East Technical University, 76 p.

[16] Fossen, H., (2010). Structural Geology. Cambridge University Press: New York.
Published
2022-06-30
Section
Articles