SIMULASI PENGISIAN LUBANG BEKAS TAMBANG PIT D2 SITE BINUNGAN 01 KALIMANTAN TIMUR

  • D. Wulandari Institut Teknologi Bandung
  • R. S. Gautama Institut Teknologi Bandung
  • G. J. Kusuma Institut Teknologi Bandung
  • A. Badhurahman Institut Teknologi Bandung
Keywords: danau pascatambang, air asam tambang, pengisian, air sungai

Abstract

Kegiatan penambangan baik tambang batubara, bijih maupun batuan akan berakhir dan pada beberapa kasus meninggalkan lubang bekas tambang yang dijadikan sebagai danau pascatambang (pit lake). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pembentukan danau pascatambang yang dapat digunakan untuk mengestimasi laju dan durasi/waktu pengisian air danau yang terbentuk. Pit D2 Site Binungan 01 merupakan lokasi penelitian yang terletak di antara dua sungai utama yaitu Sungai Kelay dan Sungai Binungan. Sungai Kelay memiliki panjang ±259 km, lebar 128 meter dengan kedalaman ±25 meter. Debit Sungai Kelay 928,22 m³/s hingga 1539,32 m³/s dengan kecepatan aliran 0,540 m/s. Sungai Binungan memiliki panjang ±35 km, lebar sungai 15,9 meter dengan kedalaman ±2,8 meter. Debit Sungai Binungan 117,39 m³/s hingga 304,30 m³/s dengan kecepatan aliran 0,640 m/s. Pengisian danau pascatambang dengan menggunakan air sungai masih jarang dilakukan, sehingga penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan atau pedoman untuk reklamasi pascatambang di Indonesia. Simulasi pengisian dengan mengandalkan Sungai Kelay secara terus-menerus akan berlangsung selama 18 bulan sejak pengisian pertama dengan mengalirkan debit sungai sebesar 2 m³/s. Simulasi pengisian dengan mengandalkan Sungai Kelay ketika banjir akan berlangsung selama 16 bulan sejak pengisian pertama dengan mengalirkan debit sungai 2,75 m³/s. Simulasi pengisian dengan mengandalkan Sungai Binungan secara terus-menerus akan berlangsung selama 25 bulan sejak pengisian pertama dengan mengalirkan debit sungai sebesar 1,5 m³/s. Simulasi pengisian dengan mengandalkan Sungai Binungan ketika banjir akan berlangsung selama 18 bulan sejak pengisian pertama dengan mengalirkan debit sungai 1,85 m³/s.

References

[1] Castendyk, dkk. (2014). Modelling of Pit Lake. Journal of Mining & Enviroment.

[2] Tuheteru, E. J (2022). Modelling of Pit Lake Development at Coal Mining in Tropical Area. Journal of Mining & Enviroment.

[3] Soni, A. K., Mishara, B., dan Singh, S. (2014). Pit Lakes as an end Use of Mining. Journal of Mining &environment.

[4] Gautama, R. S., dan Hartaji, S. (2014). Improving the Accuracy of Geochemical Rock Modelling for Acid Rock Drainage Prevention in Coal Mine. Proceeding Mine Water and the Environment.

[5] Subramanya, K. (2018). Engineering Hydrology. McGraw – Hill Publishing Company Limited. Kanpur-india.

[6] Tuheteru, E. J.,Gautama, R. S., Kusuma, G. J., Kuntoro, A. A., Pranoto, K., dan Palinggi, Y. (2021). Water Balance of Pit Lake Development in the Equatorial Region. Water, 13, 3160.

[7] Alvarez, R, Ordonez, A, DeMiguel, E. dan Loredo C (2016). Prediction of Flooding of a Mining Reservoir J Environ Manage. NW spain: 184, 219-228.

[8] AMIRA Internasional.(2012). ARD Test Book. Project P387A Prediction & Kinetic Control o Acid Mine Drainage. Ian Wark Researcher Institute. Enviromental Geochemistry Internasional Pty Ltd.

[9] Amos, R.T., Blowes, D. W., Bailey, B. L., Sego, D.C.(2015). Waste Rock Hydrogeology and Geochemistry. Applied Geochemistry, 57, 140-156.

[10] Anawar, H. M. (2013). Impact of Climate Change on Acid Mine Drainage Generation and Contaminant Transport in Water Ecosystems of Semi-Arid and Arid Mining Areas. Physics and Chemistry of the Eartth, 58-60, 13-21.
Published
2024-01-04
Section
Articles