KEBUTUHAN KIPAS PADA CABANG B1A DAN CABANG B1E1 DI TUNNEL T-8 KARIM
Abstract
Kegiatan produksi di Tunnel T-8 Karim dilakukan di cabang B1A dan cabang B1E1. Pada saat aktivitas peledakan, kandungan gas karbon monoksida dapat mencapai 75 ppm di cabang B1A dan temperatur serta kelembaban yang tinggi. Penelitian ini bertujuan merencanakan kebutuhan kipas menggunakan simulasi untuk menyuplai udara bersih dan mengeluarkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) lebih cepat dengan memperhatikan jarak suplai udara yang berasal dari luar tunnel dan jalur udara bersih serta kotor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menghitung data-data primer dan sekunder untuk mendapatkan nilai kuantitas dan kualitas udara. Dengan memperhitungkan kebutuhan udara pada front penambangan serta memperhatikan pergerakan aliran udara sehingga dapat menerapkan sistem overlap. Kebutuhan kipas secara simulasi sebagai berikut [1] Main Axial Fan dengan volume debit udara sebesar 15 m3/s [2] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 10 m3/s pada jalur lori sesudah cabang A [3] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 10 m3/s di cabang B1 dengan ventilation duct diameter 60 cm sampai di area front penambangan cabang B1A [4] Satu buah Exhaust fan dengan volume debit udara sebesar 6 m3/s di dekat shaft dengan ventilation duct diameter 60 cm dari front cabang B1A [5] Satu unit Forcing Fan dengan volume debit udara sebesar 8,5 m3/s di cabang B1E dengan ventilation duct diameter 60 cm sampai front cabang B1E1 dan [6] Satu buah Exhaust fan dengan volume debit udara sebesar 3 m3/s di area front cabang B1E1 dengan ventilation duct diameter 50 cm sampai di dekat shaft.
References
[2] Kementerian ESDM. (2019). Keputusan Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara.
[3] World Health Organization. (2004). Carbon Monoxide Environmental Health Criteria. World Health Organization. Geneva.
[4] Rivanda, A. (2015). Pengaruh paparan karbon monoksida terhadap daya konduksi trakea. Jurnal Majority, 4(8), 153-160.
[5] Ferliana, Siti Arlinda. (2018). Analisis Temperatur Efektif Dan Kelembaban Relatif Pada Lubang Tambang Bawah Tanah Bmk 35 Cv. Bara Mitra Kencana Sawahlunto. Skripsi, Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.
[6] Wiyono Bagus, Sudarsono. (2003). Diktat Kuliah Ventilasi Tambang. Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta.
[7] Awdina, L., Irvani, I., & Oktarianty, H. (2020). Kajian teknis sistem jaringan ventilasi tambang ciurug level 600 PT Aneka Tambang Tbk UBPE Pongkor. MINERAL, 5(2), 29-34.
[8] Syabanudin, R., & Sriyanti, S. (2021). Kajian Kinerja Sistem Ventilasi Pada Tambang Pada Tambang Emas Block Gudang Handak Dan Ciguha PT. Antam Tbk UBPE Pongkor Desa Bantarkaret Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Prosiding Teknik Pertambangan ISSN, 2460, 6502.
[9] Fadhil, Wira Aulia. (2020). Perencanaan Sistem Ventilasi Tunnel 3 Dan 4 Menggunakan Perangkat Lunak Pada PT. Allied Indo Coal Jaya Di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Propinsi Sumatera Barat. Skripsi, Program studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang.
[10] Janah, N., Munir, S., & Sriyanti, S. (2015). Kajian Sistem Jaringan Ventilasi Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prosiding Teknik Pertambangan, 16-24.
[11] Riyamizard, Z., Toha, M. T., & Komar, S. (2021). Analisis Kebutuhan Udara Untuk Merancang Sistem Ventilasi Aman. Jurnal Pertambangan, 5(2), 84-92.
[12] IHSAN, M., WIDODO, N. P., & PRATA, D. A. (2015). Studi Mengenai Ventilasi Tambang Batubara Bawah Tanah Pt Xyz Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Ventsim Visual 3.
[13] Oktavianingsih, A., & Heriyadi, B. (2021). Analisis Kebutuhan Udara Dan Sistem Ventilasi Pada Tambang Batubara Bawah Tanah Lubang CBP 02 PT. Cahaya Bumi Perdana, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Bina Tambang, 6(2), 184-196.