EVALUASI TEKNIS DAN BIAYA KEGIATAN RENCANA PASCA TAMBANG PADA LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA DI PT BATUBARA BUKIT KENDI, SUMATERA SELATAN

  • H. Novarinda Universitas Sriwijaya
  • T. Toha Universitas Sriwijaya
  • M. Yusuf Universitas Sriwijaya
Keywords: teknis, biaya, pascatambang, batubara

Abstract

Penambangan batubara sering menyebabkan degradasi lahan yang serius, erosi tanah, dan desertifikasi yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi lokal. Dengan demikian, reklamasi dan kegiatan rencana pasca tambang di lahan tambang batubara telah menjadi tugas penting untuk mencapai target penambangan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek teknis dan menghitung optimasi biaya agar tercapainya tujuan dari aspek teknis kegiatan pasca tambang di PT Batubara Bukit Kendi (PT BBK). PT BBK sendiri telah berhenti produksi dari tahun 2010 dengan meninggalkan dua (2) void yaitu Void Utara dan Void Selatan. Total luasan Void Utara dan Void Selatan adalah 51,48 Ha. Void yang luas ini terjadi dikarenakan tambang yang terhenti di tengah puncak produksi sebelum kegiatan backfilling dilaksanakan, sehingga cadangan yang tersisa tidak dapat dioptimalkan lagi, dikarenakan pit yang dulu aktif sudah berubah menjadi void. Jenis penelitian merupakan exploratory research dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode survey dalam kegiatan pasca tambang di PT BBK. Dari hasil penelitian didapatkan rencana kegiatan pascatambang PT BBK dibagi menjadi 3 bagian yaitu untuk fasilitas penunjang tambang akan dibongkar dan direklamasi lalu direvegetasi dengan tanaman sengon dan durian. Untuk jalan tambang belum dilaksanakan pembongkaran dikarenakan pada tahun 2020 hingga tahun 2025 jalan PT BBK masih digunakan oleh PT Prima Mulia Sarana Sejahtera (PT PMSS) sebagai jalan hauling dan area tersebut digunakan sebagai tapak proyek oleh PT PMSS. Sedangkan untuk void PT BBK akan dijadikan kolam budidaya ikan di void utara dan kolam penampungan air di void selatan. Biaya optimal untuk rangkaian kegiatan pascatambang pada tahun pertama adalah sebesar Rp 33.469.846.681,- .

References

[1] Nugraheni, A, I. Herumurti, S. (2017). Evaluasi Lingkungan Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Studi Pada Kawasan IUP Bangko Barat, PT. Bukit Asam Tanjung Enim, Sumatera Selatan Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertambangan. Palembang : Fakultas Teknik.

[2] Rianto, Doli Jumat, (2019). Analisis potensi lahan bekas tambang dalam memberikan manfaat terhadap peruntukan lahan perkebunan di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Seminar Teknologi Kebumian Dan Kelautan IlatsIndonesia.

[3] Rambe, S.A., (2020). Rencana Reklamasi Pada Lahan Bekas Tambang Batu Andesit di CV Tirta Baru Laksana Desa Hargorojo. Jurnal Informasi 1, 15-31.

[4] Yasmine, A., Herwin Lukito, Rr. Dina Asrifah. (2021). Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Pertambangan Batu Bara di Area Reklamasi Pit 2 PT. Dutadharma Utama, Sumber Jaya, Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian Ke-III. Kalimantan : Fakultas Teknik.

[5] Oktorina, S., (2017). Kebijakan Reklamasi dan Revegetasi Lahan Bekas Tambang (Studi Kasus Tambang Batubara Indonesia). Jurnal Teknik Lingkungan. 3(1).

[6] Mulyani, A., M. Soekardi, J. Sri Adiningsih, dan Ladiyani R.W. (1995). Perbandingan campuran tanah merah dan blue clay untuk dasar reklamasi lahan di PTBA Tanjung Enim dengan indikator tanaman Jagung. Prosiding Pembahasan Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bidang Fisika, Konservasi Tanah dan Air dan Agroklimat, Tahun 1995, Bogor : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

[7] Ai Dariah, A. Abdurachman, dan D. Subardja. (2010). Reklamasi Lahan Eks-Penambangan Untuk Perluasan Areal Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan. 4(1).

[8] Sidik H. Tala'ohu, S. Sukmana, D. Erfandi, dan D. Sudjarwadi. (1996). Reklamasi tanah timbunan sisa galian penambangan batubara dan monitoring erosi di PTBA Tanjung Enim. Prosiding Pembahasan Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bidang Fisika, Konservasi Tanah dan Air dan Agroklimat, Tahun 1996, Bogor : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

[9] Dai. J. (1993). Identifikasi dan Karakterisasi Lapisan Sedimen di Tambang Batubara Bukit Asam. Laporan Akhir Reklamasi, Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan Serta Pelatihan. Kerja Sama PTBA dengan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. (Tidak dipublikasikan).

[10] Moersidi S. (1997). Pengujian Adaptasi Tanaman Tahunan dalam Usaha Penghijauan Lahan Timbunan Bekas Tambang Batubara di PTBA Tanjung Enim. Laporan Akhir Pengujian Teknologi Reklamasi, Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan serta Pelatihan dan Pengembangan Reklamasi Terpadu Lahan Bekas Tambang batubara Tahap III, Kerjasama PT. Tambang Batubara Bukit Asama (Persero) dengan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. (Tidak dipublikasikan).

[11] Sudjadi M. (1996). Reklamasi dan Reboisasi Areal Bekas Tambang. Makalah disajikan pada pertemuan teknis pengelolaan lingkungan. Departemen Pertambangan dan Energi 1995/1996, Ditjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan. (Tidak dipublikasikan).

[12] Sidik H. Tala'ohu, G. Syamsidi, dan Deddy Erfandi. (1998b). Adaptasi beberapa jenis tanaman buah-buahan dan kayu-kayuan dalam upaya penghijauan lahan timbunan pasca penambangan batubara. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Lahan. Cisarua, Bogor tanggal 9-11 Februari 1999. Bogor : Bidang Fisika, Konservasi Tanah dan Air serta Agroklimat dan Hidrologi. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

[13] Puslittanak. (1995). Laporan Akhir Pengujian dan Pengembangan Reklamasi Sumber Daya Lahan serta Pelatihan Tahun II Kerja Sama PTBA Tanjung Enim dengan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. (Tidak dipublikasikan)

[14] Widdowson J.P. (1984). Application of Land Rehabilitation Techniques to Return Mined Land to Productive Farming And Presting Uses. Manuskrip, PTBA.

[15] Triantoro, A., (2017). Studi Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Bhumi Rantau Energi di Rantau Kalimantan Selatan.
Published
2024-04-30
Section
Articles