STUDI PENGARUH MEDIA PENGGERUS TERHADAP NILAI P80 PADA BIJIH KROMIT
Abstract
Bijih kromit merupakan salah satu bahan galian yang memiliki kekerasan tertinggi dan berpengaruh pada kemampuan tergerusnya. Semakin keras suatu mineral maka semakin sulit untuk digerus. Penggerusan merupakan proses kominusi yang menggunakan energi terbesar dan memberikan pengaruh pada karakteristik benefisiasi mineral dalam pemrosesan selanjutnya. Berhasilnya suatu proses penggerusan bergantung pada pemilihan kondisi operasi yang sesuai. Salah satu parameter operasi yang mempengaruhi kinerja penggerusan ball mill adalah media penggerusan. Oleh karena itu tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media penggerus pada proses reduksi ukuran bijih kromit yang ditinjau dari nilai P80. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi penggunaan media penggerus pada ball mill skala laboratorium, sehingga terdapat dua perlakuan yang berbeda pada sampel. Proses penggerusan dilakukan selama 15 menit. Pada percobaan pertama, dilakukan penggerusan menggunakan media penggerus berupa bola-bola baja dan sekat (lined). Sedangkan percobaan kedua dilakukan hanya menggunakan media penggerusan bola-bola baja, tanpa sekat (lined). Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa penggerusan dengan menggunakan dua media penggerus yaitu bola-bola baja dan sekat (lined) memberikan ukuran produk yang lebih halus dengan nilai P80 yaitu 2,888 mm dibandingkan dengan penggerusan yang menggunakan satu media penggerus yaitu 4,276 mm.
References
[2] Wills, B. A. (2013). Mineral processing technology: an introduction to the practical aspects of ore treatment and mineral recovery. Elsevier.
[3] Guo, W., Han, Y., Li, Y., & Tang, Z. (2021). Impact of ball filling rate and stirrer tip speed on milling iron ore by wet stirred mill: Analysis and prediction of the particle size distribution. Powder Technology, 378, 12-18.
[4] Murthy, Y. R., Tripathy, S. K., & Kumar, C. R. (2011). Chrome ore beneficiation challenges & opportunities–a review. Minerals Engineering, 24(5), 375-380.
[5] Ballantyne, G. R., & Powell, M. S. (2014). Benchmarking comminution energy consumption for the processing of copper and gold ores. Minerals Engineering, 65, 109-114.
[6] Bazin, C., & Lavoie, G. (2000). Ball-mill rotation speed and rate of particle breakage: results for a full-scale unit. Mineral Processing and Extractive Metallurgy, 109(3), 161-164.
[7] Bazin, C., & Obiang, P. (2007). Should the slurry density in a grinding mill be adjusted as a function of grinding media size?. Minerals Engineering, 20(8), 810-815.
[8] Saeidi, N., Azizi, D., Noaparast, M., Aslani, S., & Ramadi, R. (2013). A developed approach based on grinding time to determine ore comminution properties. Journal of Mining and Environment, 4(2), 105-112.
[9] Fuerstenau, M. C., & Han, K. N. (Eds.). (2003). Principles of mineral processing. SME.
[10] Subandrio, S., Dahani, W., & Purwiyono, T. T. (2018). Optimasi Pengolahan Bijih Kromit Secara Gravity Dengan Meja Goyang (Optimization Of Gravity Chromite Processing With Shaking Table). PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan, 6(2), 43-48.