PENGARUH FRAGMENTASI DAN GETARAN TANAH AKIBAT PELEDAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN KESTABILAN LERENG
Abstract
MTBU merupakan lokasi Penambangan PT Bukit Asam Tbk. Pembongkaran overburden serta interburden di lokasi tersebut dilakukan dengan cara peledakan. Besarnya boulder pada kegiatan peledakan dapat menyebabkan produksi batubara terhambat, karena bongkahan batuan yang besar tersebut tidak sesuai dengan kapasitas alat. Hal ini menybebakan produktivitas alat gali muat menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi fragmentasi hasil peledakan, pengaruh getaran tanah terhadap kemantapan lereng, dan pengaruh fragmentasi hasil peledakan terhadap produktivitas PC 2000. Data primer didapatkan melalui pengamatan lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari jurnal peneliti terdahulu dan dokumen perusahaan. Pengolahan dan analisis data fragmentasi batuan dilakukan dengan bantuan software Split Desktop 2.0 Demo. Analisis getaran tanah dilakukan dengan membandingkan antara nilai PPV akibat peledakan dengan ambang baku getaran. Hasil analisis menunjukkan distribusi fragmentasi dari hasil peledakan adalah ukuran fragmentasi kecil dari 20 cm sebanyak 34,11%, ukuran 21 – 40 cm sebanyak 19,81%, ukuran 41 – 60 cm sebanyak 20,84, ukuran 61 – 80 cm sebanyak 16,24%, dan ukuran 81 – 100 sebanyak 9%. Hasil analisis getaran tanah menunjukkan rata-rata getaran tanah (PPV) sebesar 0,996 mm/s dan termasuk kategori aman bagi lereng dan bangunan. Sedangkan produktivitas excavator komatsu PC 2000 mencapai 858,22 BCM/jam.
References
[2] Syafi’i, AA., Riswan, R., Hakim, RN., Saismana, A., Kartini. (2016). Evaluasi Isian Bahan Peledak Menggunakan Analisis Distribusi Ukuran Fragmen Pada Peledakan Batuan Penutup di Tambang Terbuka Batubara. Jurnal Himasapta, 1 (1).
[3] Rendy, F., Budi, S., dan Bustanil, H. (2012). Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah Akibat Peledakan. Bandung : Program Studi Teknik Pertambangan, FTTMITB.
[4] Rosyad, F,. Zaenal,. Solihin. (2016). Evaluasi Geometri Peledakan untuk Menghasilkan Fragmentasi yang diinginkan pada Kegiatan Pemberaian Batuan Andesit di PT. Mandiri Sejahtera Sentra, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Teknik Pertambangan, 2(1).
[5] Handayan, RL. (2015). Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada PT. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provi. Jurnal Geomine, 3(1).
[6] Adha, RL. (2017) Pengaruh Fragmentasi Hasil Peledakan Terhadap Produktivitas Alat Gali Muat di PT. Semen Padang, Bukit Karang Putih Indarung, Sumatera Barat. ETD Unsyiah.
[7] Safarudin, Purwanto, Djamaludin. (2016). Analisis Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi dan Digging Time Material Blasting. Jurnal Penelitian Engineering 20(2).
[8] Maryura, R., Toha,TM., Sudarmono, D. (2014) Kajian Pengurangan Tingkat Getaran Tanah (Ground Vibration Level) Pada Operasi Peledakan Interburden B2-C Tambang Batubara Air Laya Pt. Bukit Asam ( Persero ), Tbk Tanjung Enim. Jurnal Pertambangan 2(1).
[9] Budiman. AA., Umar, PE., Abdullah, RM. (2016). Analisis Powder Factor Dan Fragmentasi Hasil Ledakan Menggunakan Perhitungan Kuz-Ram Pada Tambang Batubara Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geomine 4(2).
[10] Marmer, D.(2012). Makalah Short Course Ground Vibration, Getaran dan Airblast Peledakan, Bandung.
[11] Lydianingtias, D., dan Suhariyanto. (2018). Alat Berat. Polinema Press: Malang.
[12] Balasubramanian. (2015). Assesment of Risk in Construction Industry. International Journal of Research in Engineering and Technology. 2 (1).
[13] Arif, I. (2016), Geoteknik Tambang, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Batubara Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geomine 4 (2).