Pemanfaatan limbah baglog jamur sebagai biobriket dengan penambahan getah damar dan tepung kanji sebagai perekat

  • Rosdiana Moeksin Moeksin Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Fitri Febrianti
  • Ade Octavirosa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Keywords: Abstrak, Limbah baglog jamur tiram putih, Nonkarbonisasi, Suhu Oven, Biobriket

Abstract

Limbah baglog jamur tiram putih adalah limbah yang dihasilkan dari media tanam jamur tiram yang telah tidak produktif. Pada umumnya limbah baglog jamur tiram belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah baglog jamur tiram memiliki komposisi yaitu terdiri dari 80% serbuk gergaji, 10% dedak padi, 1,8% gipsum dan 0,4% TS. Dari jumlah komposisi tersebut serbuk gergaji dan dedak padi yang paling banyak komposisinya dimana kedua komponen itu memiliki kandungan superkarbon yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif biobriket. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan biobriket tanpa karbonisasi dari limbah baglog jamur tiram putih dengan perbandingan rasio bahan baku dan perekat (10:3:3 10:3:5 10:3:7) dan temperatur oven (95 ºC,105 ºC,115 ºC,125 ºC). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio getah damar dan suhu pada oven terhadap biobriket yang dihasilkan. Pembuatan biobriket menggunakan getah damar mata kucing dan tepung tapioka sebagai perekat. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil biobriket yang memenuhi syarat SNI yaitu berkisar 4735-5759 kal/g.

References

Amin, A. N. 2013. Pengaruh Suhu Fosforilasi Terhadap Sifat Fisiko Kimia Pati Tapioka Termodifikasi. Skripsi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makasar.
Asmara, A., dan Igo. 2007. Kompor Briket Batubara. Bandung: Titian ilmu.
Harianto, S. P., Dewi, B. S., dan Rusita. 2007. Repong Damar. Yogyakarta: Plantaxia.
Kusumawati, M. 2015. Tepung Kanji. (Online). http://www.kerjanya.net/faq/18 558-tepung-kanji.html. (Diakses pada 12 September 2017)
Maryono, Sudding, dan Rahmawati. 2013. Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji. Jurnal Chemica. 14(1): 74-83.
Moeksin, R., Talera, C. D., Ayuni, M. S. 2017. Pembuatan dan Karakterisasi Briket Bioarang dari Campuran Kulit Kacang Tanah dan Kulit Kopi. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Mulyono, N., dan Apriyanto, A. 2004. Sifat Fisik, Kimia, dan Fungsional Damar. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 15 (3): 245-252.
Mulyono, N., dan Hanny, C. 2012. Identifikasi Komponen Kimia Damar Mata Kucing (Shorea Javanica) dangan Metode Pirolisis-GC/MS. Jurnal Natur Indonesia. 14(2): 155-159.
Mushlihah, S., Sulfahri, Utami, R. S., Sunarto, E., Warmadewanthi, I. D. A. A. 2011. Pengaruh Jenis Perekat dan Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Briket Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus). Jurnal Berkala Penelitian Hayati. 17: 47-51.
Piryadi, U. T. 2015. Bisnis Jamur Tiram. Bogor: Institut Teknologi Bogor.
Selpiana, Setiawan, M., Rahmana, I. 2015. Pengaruh Rasio Perekat Damar Dan Ukuran Serbuk Arang Pada Biobriket Cangkang Biji Karet Dan Ldpe. Jurnal Teknik Kimia. 3(21): 70-77.
Surtiana, Y., Mardiana, S., Panggabean, E. L., Usman, L. 2016. Efektifitas Pemberian Limbah Pertanian Kering Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus sp.). Jurnal Agrotekma. 2(2): 92-99.
Published
2017-12-01