Karakteristik fisik produk fermentasi kombucha dari berbagai daun berflavanoid tinggi

  • Hendra Wijaya Saputra
  • Roosdiana Muin
  • Eka Permata
Keywords: kombucha, fermentasi, flavanoid, fenol, daun teh, daun sirsak

Abstract

Kombucha merupakan produk minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula sukrosa sebagai nutrien yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter Xylinum dan beberapa jenis khamir lainnya yang mengubah kandungan gula menjadi asam amino essensial yang bermanfaat bagi tubuh. Pada umumnya fermentasi Kombucha menggunakan teh hitam sebagai bahan dasar larutan fermentasi. Di Indonesia, kaya akan ragam jenis daun-daunan yang memiliki kandungan fenol dan flavanoid tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai minuman dan secara fungsional bisa sebagai pengganti teh hitam. Beberapa jenis daun yang memiliki kandungan fenol dan flavanoid tinggi antara lain daun salam, daun jambu, daun sirsak, dan daun sirih. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fermentasi kombucha dari berbagai jenis daun tersebut. Metode penelitian menggunakan Rancang Acak Kelompok (RAK) dengan 1 faktor perlakuan dengan 3 kali pengulangan sehingga mendapatkan 16 sampel. Faktor yang digunakan adalah jenis daun berfenol tinggi, A1 = daun teh, A2 = daun jambu biji, A3= daun salam, A4 = daun sirsak dengan variabel peubah lainnya konsentrasi gula B1= 10%, B2 = 15%, B3 = 20%. Hasil menunjukkan kombucha dari daun teh dan daun sirsak memiliki karakteristik terbaik dengan ph 3,6-3,8 , gula reduksi 8,56-8,70%, total asam 5,8-6,4% dan tingkat kesukaan suka –agak suka.

References

Aditiwati dan Kusnadi. 2003. “Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan Mikroorganisme Yang Berperan Dalam Fermentasi Tea Cider”. Bandung: Institut teknologi Bandung. ITB Sains dan Teknologi. Vol. 35 No. 2.

Caili, 2014. Antioxidant activities of kombucha prepared from three different substrates and changes in content of probiotics during storage. Food S ci. Technol, Campinas, 34(1): 123-126, Jan.-Mar. 2014

Chen, C., & Liu, B. Y. (2000). Changes in major components of tea fungus metabolites during prolonged fermentation. Journal of Applied Microbiology, 89(5), 834-839. http://dx.doi.org/10.1046/ j.1365-2672.2000.01188.x

Effendi, 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Teh Kombucha Probiotik Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus. Sekolah Tinggi Teknik Industri Dan Farmasi. Bogor.

Fitri, Ana. 2007. “Pengaruh Penambahan Daun Salam (Eugenia polyantha, Wight) Terhadap Kualitas Mikrobiologis, Kualitas Organoleptis dan Daya Simpan Telur Asin pada Suhu Kamar”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.

Ganjar,I.. Sjamsuridzal,W., Oetari,A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia

Gautam, 2010. Screening Of Cellulolytic

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Jasman ,I.D and Widianto, D. 2012. Selection of Yeast Strains for Ethanol Fermentation of Glucose-Fructose-Sucrose Mixture. Journal of Biotechnology Vol 17, No 2, pp, 114-120.

Jayabalan, R., S.Marimuthu, K.Swaminathan. 2007. Changes in content of organic acids and tea polyphenol during kombucha tea fermentation. Food Chemistry 102:392-398.

Kurtzman, C. P. dan Fell. 1998. The yeasta, a taxonomic study. Elsevier Amsterdam

Madigan, T.M., J.M Martinko and J. Parker. 2002. Brock Bioloy of Microorganism. Prentice Hall 9th Edn. Pp 991

Marwati, 2013. Pengaruh Konsentrasi Gula dan Starter terhadap Mutu Teh Kombucha . Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman. Volume 8 Nomor 2
Moat et.al , 2002. Chapter 11. Fermentation Pathways. Willey Online Library

Mukhani, 2014. Pengaruh Pemberian “Kombucha” Teh Rosella Terhadap Profil Darah Mencit (Mus Musculus L). Jurnal AGRITECH, Vol. 34, No. 4, November 2014

Naland, H. 2008. Kombucha Teh dengan Seribu Khasiat. Jakarta: Agromedia Pustaka

Novar, J. M. 1996. Lab Test on Kombucha Tea. http//:www.kombuchapower.com/

Sari, 2014. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Kombucha Teh Hijau (Camelia Sinensis) Dengan Teh Daun Mangga (Mangifera Indica) Dipengaruhi Lama Fermentasi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sekarini, 2011. Kajian penambahan gula dan suhu penyajian terhadap kadar total fenol, katekin, tanin, dan aktivitas antioksidan pada minuman teh hijau. Skripsi thesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Suhardini, dkk. 2016. Studi Aktivitas Antioksidan Kombucha Dari Berbagai Jenis Daun Selama Fermentasi.
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1 p.221-229, Januari 2016
Suhartatik, N., Karyantina, M. 2008. Kombucha Dengan Variasi Kadar Gula Kelapa Sebagai Sumber Karbon. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 19(2): 165-169.

Velicanski, A.S., D.D. Cvetkovic, S.L. Markov, V.T. Tumbas, and S.M. Savatovic. 2007. Antimicrobial and Antioxidant Activity of Lemon Balm Kombucha. APTEFF.

Widyasari, 2016. Aktivitas Antioksidan Dan Organoleptik Kombucha Daun Kelor Dengan Lama Fermentasi Dan Konsentrasi Daun Kelor Yang Berbeda. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Winarno. 1997. Biofermentasi dan Biosintesia Protein. Bandung: Angkasa

Wistiana, dkk. 2015. Karakteristik Kimiawi Dan Mikrobiologis Kombucha Dari Berbagai Daun Tinggi Fenol Selama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1446-1457, September 2015
Published
2017-12-01