Pengaruh jenis koagulan alami terhadap karakteristik karet pada klon IRR 118

  • Feerzet Achmad Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
  • Damayanti Damayanti Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
  • Enjel Saputri Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
  • Widiyanti Aprilia Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
  • Suhartono Suhartono Teknik Kimia, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Suharto Suharto Badan Riset Inovasi Nasional, Lampung, Indonesia
Keywords: Klon IRR 118, koagulasi, koagulan alami

Abstract

Pohon karet (Hevea Braziliensis) merupakan komoditas penting dalam perekonomian Indonesia dan sebagai salah satu tanaman penghasil lateks. Untuk menghasilkan produk karet SIR 3L, lateks perlu dilakukan koagulasi dengan menggunakan koagulan. Koagulan yang biasa digunakan oleh industri pengolahan karet yaitu koagulan kimia asam formiat namun koagulan kimia ini tidak ramah lingkungan dan pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis koagulan alami terhadap karakteristik karet pada klon IRR 118 (Indonesian Research Rubber). Analisa karakteristik karet yang dilakukan adalah DRC (Dry Rubber Content), Po (Plastisitas awal), dan PRI (Plasticity Retention Index). Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII Afedeling 3, Unit Way Berulu Pesawaran, Lampung. Koagulan alami dengan konsentrasi 100% digunakan sebanyak 50 mL pada 100 mL sampel lateks. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: preparasi koagulan, pengambilan lateks, koagulasi lateks, dan karakterisasi karet. Koagulan alami yang digunakan yaitu nanas muda (NM), jeruk nipis (JN), cermai (C), belimbing wuluh (BW), dan belimbing buah (BB). Hasil dari penelitian ini dengan koagulan alami BB dimana pH koagulasi lateks tidak mengalami penurunan secara signifikan dan penurunan pH lateks terendah yaitu 4pada koagulan alami BW. Proses koagulasi tercepat yaitu selama 4,1 menit dengan koagulan alami BW, sedangkan proses koagulasi terlama terjadi pada koagulan alami BB yaitu selama 9,6 menit. Nilai DRC tertinggi diperoleh BW sebesar 33,37% sedangkan nilai DRC terendah pada BB sebesar 30,68%. Nilai TSC (Total Solid Content) yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sebesar 35,8%. Nilai Po tertinggi dari jenis koagulan BW sebesar 36,33% dan nilai Po terendah pada belimbing buah sebesar 33%.  Nilai PRI tertinggi diperoleh koagulan alami dari BW sebesar 81,04% sedangkan nilai PRI terendah pada BB sebesar 75,41%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mutu karet terbaik diperoleh dari penambahan jenis koagulan alami BW. Karakteritik karet yang dihasilkan dengan menggunakan koagulan alami lebih baik jika dibandingkan dengan koagulan kimia dan memenuhi standar SNI 06-1903-2011 untuk produk karet SIR 3L.

References

Achmad, F. Amalia, D., Pratiwi, A., Saputri, L.W., Deviany, Yuniarti, R., Suhartono & Suharto. (2022). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai Koagulan Alami terhadap Karakteristik Karet Klon PB 260, Jurnal Teknik Kimia USU, 11(1): 36–43. DOI: https://doi.org/10.32734/jtk.v11i1.8418.
Aini, S. and Nur, F. (2019). Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis dan Konsentrasi Inokulum Terhadap Karakteristik Nata De Soya dari Limbah Cair Industri Tahu Kabupaten Klaten’, Jurnal Kimia Riset, 4(2): 133. doi: 10.20473/jkr.v4i2.16137.
BSN. (2011). Karet Spesifikasi Teknis SNI 1903:2011, Badan Standarisasi Nasional, pp. 1–9.
Danwanichakul, P., Lertsurasakda, P. and Wiwattanasit, R. (2012). Correlation Between Dry Rubber Content in Field Latex and Viscosity Measured With Efflux Time Method, Songklanakarin Journal of Science and Technology, 34(5) : 551–555.
Darojat, M. R. and Sayurandi (2018). Status Klon-Klon Karet Seri IRR Hasil Kegiatan Pemuliaan Indonesia dan Adopsinya di Perkebunan Karet Indonesia, Perspektif, 17(2) : 101–116.
Deviany, Achmad, F., Saputri, E., Iskarnanda, Suhartono, Suharto (2022). The Effect of Averrhoa Bilimbi Extract as Natural Coagulants on the Characteristics of Rubber, 11(1) : 44–51. doi: 10.20527/k.v11i1.12841.
Efendri, E.. (2019). The Effect of Addition of Palm Kernel Shell Ash and Crumb Rubber Waste on Physical and Mechanical Properties of Grip Rubber Hands, Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 30(2) : 165–176.
Oktaviani, E. (2018). Penentuan Kadar Flavanoid Dan Aktivitas Antioksidan Formula Serbuk Minuman Instan Ekstrak Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L.). Fitofatmaka Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1): 1–12. doi: DOI : 10.33751/jf.v8i1.1166 Fitofarmaka.
Perrella, F. W. and Gaspari, A. A. (2002). Natural Rubber Latex Protein Reduction with an Emphasis on Enzyme Treatment, Methods, 27(1): 77–86. doi: 10.1016/S1046-2023(02)00055-5.
Perumal, V. (2013). Natural Rubber Producing Plants: An Overview, African Journal of Biotechnology, 12(12): 1297–1310. doi: 10.5897/AJBX12.016.
Purnamasari, I. and Henry, P. (2014). Pengaruh Penambahan Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Bahan Penggumpal Terhadap Kualitas Karet SIR 20. Kinetika, 5, 33–38.
E. E., Farida, Y. and Taurhesia, S. (2021). Formulasi Serum Antioksidan Kombinasi Ekstrak Buah Ceremai dan Kulit Buah Semangka’, Majalah Farmasetika, 6(5): 398. doi: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.36080.
Farida Ali, Astuti, W. N. and Chairani, N. (2015). Pengaruh Volume Koagulan, Waktu Kontak dan Temperatur Pada Koagulasi Lateks dari Kayu Karet dan Kulit Kayu Karet, Jurnal Teknik Kimia, 21(3):, 27–35.
Ferreira, M., Mendonça, R. J., Joaquim Coutinho-Netto, J.C., Mulato, M. (2009). Angiogenic Properties of Natural Rubber Latex Biomembranes and The Serum Fraction of Hevea Brasiliensis, Brazilian Journal of Physics, 39(3): 564–569. doi: 10.1590/S0103-97332009000500010.
Irfandi. (2005). Karakteristik Morfologi Lima Populasi Nanas (Ananas comocuc (L.) Merr.), Skripsi Institut Pertanian Bogor, pp. 1–38. Available at: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12566.
Martins, M. B. G. and Zieri, R. (2003). Leaf Anatomy of Rubber-Tree Clones’, Scientia Agricola, 60(4): 709–713. doi: 10.1590/s0103-90162003000400015.
Novirman, K. (2020). Analisa Mutu Bahan Olah Karet (Bokar) dengan Koagulan Asap Cair Kayu Pelawan (Tristaniopsis Merguensis) Quality Analysis of Rubber Materials (Bokar) with Liquid Smoke Coagulants Pelawan Wood (Tristaniopsis Merguensis), Jurnal Sains Dasar, 9(2): 37–41.
Oktaviani, E. (2018). Penentuan Kadar Flavanoid Dan Aktivitas Antioksidan Formula Sebagai Bahan Penggumpal Terhadap Kualitas Karet SIR 20, Kinetika, 33–38.
Suwardin, D. (2015). Jenis Bahan Penggumpal dan Pengaruhnya Terhadap Parameter Mutu Karet Spesifikasi Teknis, Warta Perkaretan, 34(2): 147. doi: 10.22302/ppk.wp.v34i2.256.
Syarifa, L. F. (2016) Dampak Rendahnya Harga Karet Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Karet Di Sumatera Selatan, Jurnal Penelitian Karet, 34(1): 119. doi: 10.22302/jpk.v0i0.218.
Valentina, A., Herawati, M. M. and Agus, Y. H. (2020). Pengaruh Asam Sulfat Sebagai Bahan Koagulan Lateks Terhadap Karakteristik Karet dan Mutu Karet, Jurnal Penelitian Karet, 38(1): 85–94. doi: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.639.
Published
2022-11-01