Pembuatan briket dari campuran limbah plastik LDPE dan kulit buah kapuk sebagai energi alternatif

  • Muhammad Faizal Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Achmad Daniel Rifky Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Irwanto Sanjaya Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Biobriket, kulit buah kapuk, plastik LDPE, temperatur karbonisasi

Abstract

Setiap tahun penggunaan bahan bakar fosil mengalami peningkatan, yang mengharuskan untuk mecari sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. Kulit buah kapuk merupakan limbah perkebunan yangjumlahnya berlimpah di indonesia dan memiliki kadar selulosa yang cukup tinggitetapi masih kurang pemafaatannya secara maksimal. Pencampuran limbah kulit buah kapuk dengan bahan baku yang memiliki nilai kalor tinggi seperti limbah plastik ldpe dinilai dapat dijadikan sebagai energi alternatif yaitu biobriket. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biobriket dari kulit buah kapuk dan limbah plastik LDPE.Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah temperatur karbonisasi, komposisi campuran dari arang kulit buah kapuk dan limbah plastik LDPE. Temperatur karbonisasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 400˚C, 500˚C dan 600˚C. Variabel komposisi bahan baku yang digunakan pada penelitian ini yaitu 100% KBK: 0% LDPE, 95% KBK: 5% LDPE, 90% KBK: 10% LDPE dan 85% KBK: 15% LDPE. Perekat yang digunakan barupa tepung kanji dengan kadar campuran 10% dari total berat biobriket. Pada penelitian ini diperoleh biobriket dengan kualitas optimal pada temperatur karbonisasi 500˚C dengan komposisi 85% kulit buah kapuk (KBK) dan 15% Plastik LDPE dimana diperoleh nilai kalor sebesar 6985,35 cal/g, kadar karbon padat 51,12%, kadar air lembab 4,65%, Kadar abu 4,23% dan kadar zat terbang 39%.

References

Asip, F., Anggun, T., & Fitri, N. 2014. Pembuatan Briket Dari Campuran Limbah Plastik Ldpe, Tempurung Kelapa Dan Cangkang Sawit. Jurnal Teknik Kimia 20 (2): 45-54.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standar Mutu Briket (SNI 01-6235-2000): Jakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi. 2012. Luas Perkebunan Kapuk/Randu 2005-2012. Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur.
Barani, A. 2006. Pedoman Budidaya Kapuk. Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan, Dirjen Perkebunan.
Kurniawan, O., & Marsono. 2008. Superkarbon: Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Jakarta : Penebar Swadaya.
Ningrum, N., & Alifin, M. 2013. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Dan Abu Kulit Buah Kapuk Randu Sebagai Bahan Pembuatan Sabun Mandi Organik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Jurnal Teknologi Kimia Industri 2: 275-285.
Putra, T. 2014. Karakteristik Kimia Kulit Buah Kapuk Randu Sebagai Bahan Energi Biomassa. Bogor: Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Rismayani, S. 2011. Pembuatan Bio-Briket Dari Limbah Sabut Kelapa Dan Bottom Ash. Bandung: Balai Besar Tekstil.
Ruhendi, S. 2013. Pengembangan Perekat Likuid Dan Papan Partikel Dari Limbah Tandan Kosong Sawit. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 18 (2): 115-124.
Selpiana., Sugianto, A., & Ferdian, F. 2014. Pengaruh Temperatur Dan Komposisi Pada Pembuatan Biobriket Dari Cangkang Biji Karet Dan Plastik Polietilen. Prosiding Seminar Nasional Added Value of Energy Resources (AVoER) Ke-6, Palembang.
Sugeng, S., Gunawan, B., Slamet, S., & Hizkia, W. 2015. Karakterisasi Biobriket Campuran Bottom Ash Dan Biomassa Melalui Proses Karbonisasi Sebagai Bahan Bakar Padat. Jurnal Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta: 1-8.
Sukadarti, S., Diyar, S., Prasetyo, H., Pujo, W., & Mursini, T. 2010. Produksi Gula Reduksi dari Sabut Kelapa Menggunakan Jamur Tricodherma reesei. Yogyakarta: Teknik Kimia UPN Veteran.
Sulistyanto, A. 2006. Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara dan Sabut Kelapa. Jurnal Media MesinVol. 7 (2): 77-84.
Whistler, R. 1984. Starch: Chemistry and Technology. New York: Elsevier.
Widyawati, Prima. 2006. Pengembangan Abu Bagase dan Blotong Sebagai Bahan Baku Briket. Malang: Universitar Brawijaya
Published
2018-03-01