Pembuatan biobriket dari campuran tempurung dan cangkang biji karet dengan batubara peringkat rendah

  • Diyoeshy Rizqi Patria Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Redho Pratama Putra Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Elda Melwita Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Keywords: Biobriket, Limbah Biji Karet, Nilai Kalor

Abstract

Limbah pertanian di Indonesia sangat melimpah tetapi tidak dimanfaatkan secara optimal,  seperti tempurung dan cangkang biji karet (para). Dengan menggunakan teknologi alternatif maka limbah dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis sebagai sumber energi alternatif penganti BBM. Proses pembuatan biobriket pada penelitian ini dengan variabel bebas yaitu suhu karbonisasi 350oC, 400oC, 450oC, dan 500oC dan komposisi 50% : 50%, 25% : 25% : 50%, 35% : 35% : 30% (campuran arang cangkang, biji karet, dan batubara). Variabel tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah suhu pengeringan 80oC dan perekat 15% dari tiap campuran biobriket. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan nilai kalor biobriket dengan cara karbonisasi dengan menambahkan batubara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nialai kalor yang paling tinggi diperoleh pada variabel suhu karbonisasi 500oC, komposisi campuran arang tempurung, cangkang biji karet dan batubara  25% : 25% : 50% memiliki nilai kalor sebesar 6611 kal/gr. Serta untuk uji bakar terbaik adalah campuran arang tempurung, cangkang dan biji karet pada suhu karbonisasi 500oC dengan klasifikasi mudah menyala, api merah kebiruan dan asap berwarna abu-abu tidak terlalu banyak.

References

Afriyanto dan Moh. Rizal. 2011. Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat pada Pembuatan Briket Blotong sebagai Bahan Bakar Alternatif. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standar mutu briket di pasaran (SNI 1-6235-200). Jakarta
Hartanto, Feri Puji dan Fathul Alim. 2010. Optimasi Kondisi Operasi Pirolisis Sekam Padi untuk Menghasilkan Bahan Bakar Briket Bioarang Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Universitas Dipenegoro. Semarang
Hartoyo, J dan H. Roliandi. 1978. Percobaan Pembuatan Briket Bioarang dari Lima Jenis Kayu. Laporan Penelitian Lembaga Hasil Hutan. Bogor
Inalawati dan Riztamala Diana. 2013. Pembuatan Briket Arang dari Buah Nyamplung. Universitas Sriwijaya. Palembang
Khaidirsyah dan M. Delftian K. 2007. Pembuatan Biobriket Campuran Bioarang Limbah Tongkol Jagung. Universitas Sriwijaya. Palembang
Maisari, Dwi Ayu dan Meylissa Pri A. 2007. Pembuatan Briket dari Campuran Bioarang Tempurung Kelapa dengan Batubara Peringkat Rendah. Universitas Sriwijaya. Palembang
Michael dan Bazlina Dawami Afrah. 2011. Briket Bioarang Campuran Tandan Kosong dan Cangkang Kelapa Sawit dengan Batubara Jenis Lignit Alternatif Pengganti BBM. Universitas Sriwijaya. Indralaya
Roziqin, Achmad Zainur., Rose Mutiara Aktaviani dan Siti Aisah. 2014. Pengaruh Jenis Bahan Perekat Pada Pembuatan Briket Bioarang dan Briket Non Bioarang Limbah Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Alternatif. Universitas Jember. Jember
Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nurcifera L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor
Trisasiwi, Wiludjeng dan Ropiudin. 2013. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Biodiesel Jarak Pagar dan Nyamplung untuk Pembuatan Briket Arang. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Vinsiah, Rananda., Andi Suharman dan Desi. 2014. Pembuatan Karbon Aktif dari Cangkang Kulit Buah Karet (Hevea Brasilliensis). Universitas Sriwijaya. Indralaya
Wibowo, Ari Setio. 2009. Kajian Pengaruh Komposisi dan Perekat Pada Pembuatan Briket Sekam Padi Terhadap Kalor yang Dihasilkan. Universitas Dipenegoro. Semarang
Wilasita, Dylla Chandra dan Ragil Purwaningsih. 2012. Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya
Yuliani, Fitri., Mira Primasari., Orchidea Rachmaniah dan M. Rachimoellah. 2006. Pengaruh Katalis Asam (H2SO4) dan Suhu Reaksi pada Reaksi Esterifikasi Minyak Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Menjadi Biodiesel. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
Yusuf, Andi Ardan. 2010. Kegunaan Briket Batubara. Universitas Muslim Indonesia.
Yusuf, Sofyan. 2013. Briket, Energi Terbarukan Pengganti Batu Bara. (http://muslimengineer1453.blogspot.com/2013/03/briket-energi-terbarukan -pengganti-batu_16.htm?m=1) Diakses pada tanggal 25 September 2
Published
2015-01-01