Pembuatan bioetanol dari air limbah cucian beras menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi
Abstract
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia, maka kebutuhan pokok berupa beras, yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Beras menjadi nasi, sebelum dimasak dilakukan peroses pencucian terlebih dahulu. menghasilkan limbah berupa cucian air beras.Limbah cucian beras ini yang akan dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan bioetanol, masih mengandung karbohidrat yang dapat dihidrolisa untuk menghasilkan glukosa. Pada penelitian ini, proses hidrolisis dilakukan penambahkan enzim glukoamilase dengan variabel bebas yaitu 1, 2, dan 3% (v/v) dengan sampel cucian air beras 1500 ml. Proses fermentasi, dengan variasi waktu fermentasi 2, 4, dan 6 hari, dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae sebanyak 1,5% (v/v), pH fermentasi 4,5; Hasil penelitian kadar penambahan enzim glukoamilase sebesar 3% (v/v) dan waktu optimum hidrolisis 6 jam menghasilkan kadar glukosa sebesar 93,02 mg/L. Waktu optimum fermentasi 4 hari yang menghasilkan kadar etanol sebesar 11,177%
References
Agra,I.B.,Wamijati,S.,Rijadi,R.S.,1969.”Hydrolysis of Sweet Potato Starch at Athmospheric Pressure”,Research Journal,2,B-series,35-44.
Agra, I.B.,Wamijati,3.,dan Pujianto, B.,1973.”Hidrolisa Pati Ketela Rambat pada Suhu Lebih dari 1000C”, Forum Teknik,3,115-129.
Aurand, L.W and A.E. Woods,1973. “Food Chemistry”. The AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.
Cheetam, D., A., 1992, Solid State Compound, Oxford university press, 234-237
Desrosier, N. W., 1988. “Teknologi Pengawetan Pangan”. Jakarta. UI-Press.
Dewi, Retno G. Pengolahan Pati Menjadi Sirop Glukosa Melalui Hidrolisis Enzim-Enzim. Diambil 17 Maret 2014 dari http://akademik.che.itb.ac.id
Fardiaz, S. 1987. “Fisiologi Fermentasi” Bogor. Pusat Antar Universitas IPB.
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. 1986. “Organic Chemistry”. Third Edition, California.Wadsworth, Inc.
Fogler, Scott H, 1992, “Elements of Chemical Reaction Engineering”, University of Michigan, USA.
Gaman, P. M, Dan K. B. Sherrington. ,1992. “Ilmu Pangan”. Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.
Hervina T., O., Sri Sumiyati, ST, M.Si., Ir., Endro S., MS., 2013. “Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol Padat Secara Fermentasi oleh Saccharomyces cerevisae”.Universitas Diponogoro. Semarang.
Hidayatullah, Rahmat. 2012. Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras sebagai Substrat Pembuatan Nata De Leri dengan Penambahan Kadar Gula Pasir dan Starter Berbeda. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga : Yogyakarta
Moehyi, Sjahmien. 1992. Makanan Institusi dan Jasa Boga. Bhratara : Jakarta
Kaswinarni, Fibria,.2007.”Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu”. Tesis. Semarang. Universitas Dipenogoro.
Groggins, P H.,1958.”Unit Processes in Organic Synthesis”.Fifth edition.Kogakusha;Mc.Graw Hill Book Co,Inc.
Narita, V. 2005. “Saccharomyces cerevisiae Superjamur yang Memiliki Sejarah Luar Biasa”, Harian Kompas KCM, Ilmu Pengetahuan, Rabu 21 Sepetember 2005.
Rachman., F. Didik H., Slamet P., 2012, “Pengaruh Waktu Fermentasi Adsorben dalam Pembuatan Bioetanol Fuel Grade dari Limbah Pod Kakao”, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol 1, No. 1.
Rahman, Ansori,1992. “Teknologi Fermentasi Industrial: Produksi Metabolit Primer”. Bandung; Penerbit Arcan.
Sitorus, Marham. 2008. “Kimia Organik Fisik”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjokroadikoesoemo, P. Soebijanto, 1986. “HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya”. PT Gramedia : Jakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.