Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol pada pembuatan bioplastik dari ampas tebu dan ampas tahu

  • Selpiana Selpiana Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Patricia Patricia Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
  • Cindy Putri Anggraeni Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
Keywords: Bioplastik, protein ampas tahu, selulosa ampas tebu, kitosan, gliserol

Abstract

Di  Indonesia, kebutuhan  plastik  terus  meningkat  sehingga menghasilkan sampah 0,5 kg di antaranya adalah sampah plastik. Kebanyakan penggunaan plastik di masyarakat cenderung menimbulkan efek limbah yang cukup besar. Maka dari itu, perlunya restruktur bahan dasar pembuatan plastik agar lebih mudah terurai oleh alam. Dalam penelitian ini, pembuatan bioplastik terbuat dari bahan dasar konsentrat protein ampas tahu dan konsentrat selulosa ampas tebu dengan penguat kitosan serta plasticizer gliserol. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan limbah ampas tahu dan ampas tebu, dan mengetahui sifat mekanik terhadap kualitas plastik yang dihasilkan. Bioplastik disintesis dengan variasi bahan baku pembuatannya (protein : selulosa)  50 wt% : 50 wt%, lama waktu pengeringan selama 10 jam dengan variasi (kitosan : gliserol) 1%wt; 3 wt%; 5 wt% dan 3 wt%; 5 wt%; 7 wt%. Peneliti menyimpulkan bahwa rasio campuran film bioplastik terbaik dari sembilan analisa pengujian yang dilakukan adalah perbandingan kitosan dan gliserol sebanyak 5 wt% dan 3 wt% dengan nilai kuat tarik 1,56881 MPa, elastisitas 2,78% dengan konsentrasi asam asetat 1%.

References

Anonim. (2009). Stastitik Indonesia: Harvested Area, Yield Rate and Production of Cassava by Province. Biro Pusat Statistik (online). (http://www.datas tatistikindonesia.com/component/option,com_tabel/kat,1/idtabel,111/Itemid,165) diakses tanggal 5 November 2015.
Fara, T., 2012. Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu pada Pembuatan Produk Cookies. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta.
Hartatik, Y.D., dkk. 2014. Pengaruh Komposisi Kitosan terhadap Sifat Mekanik dan Biodegradable Bioplastik. Malang : Universitas Brawijaya.
Juari. 2006. Pembuatan dan Karakterisasi Bioplastik dari Poly-3-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstonia Eutropha pada Hidrolisat Pati Sagu dengan Penambahan Dimetil Ftalat (DMF). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Bogor.
Katili, S., dkk. 2013. Pengaruh Konsentrasi Plasticizer Gliserol dan Komposisi Khitosan dalam Zat Pelarut terhadap Sifat Fisik Edible Film dari Khitosan. Jurnal Teknologi, Volume 6 No. 1, 29-38.
Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KNLH). 2008. Statistik Persampahan Indonesia. Jakarta: Japan International Cooperation Agency (JICA).
Mahani. 2008. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air Dengan Proses Continous Fat Splitting Kapasitas 44.000 Ton/Tahun. Surakarta: Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Michael. 2014. Pengaruh Komposisi Selulosa Sebagai Bahan Pengisi Pada Komposit Poliester Tidak Jenuh. Medan: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Nalom. 2011. Pemanfaatan Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pengisi Komposit Polietilena Densitas Rendah (LDPE). Medan: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Ningsih, S.W. 2010. Optimasi Pembuatan Bioplastik Polihidroksialkonoat menggunakan Bakteri Mesofilik dan Media Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara.
Novayanty. 2015. Penggunaan Poliester Amida Pada Bioplastik Protein Kedelai Dari Limbah Padat Industri Tahu Dengan Gliserol Sebagai Pemlastis. Medan: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Pretty, Eka. 2014. Selulosa Mikrofibril dari Batang Pisang Sebagai Bahan Baku Film Plastik. Bogor: Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Rahyani. 2011. Konservasi Limbah Plastik Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Riset Industri Vol. 5 (3): 257 – 263.
Sanjaya, G.,dkk. 2010. Pengaruh Penambahan Khitosan dan Plasticizer Gliserol pada Karakteristik Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Kulit Singkong. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Selpiana, dkk. .2015. Sintesa Bioplastik Komposit Limbah Ampas Tahu dan Ampas Tebu dengan Teknik Solution Casting, Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia V, https://repository.unsri.ac.id/22742/
Sukradan, I., W. 2013. Asam Amino Kedelai Kering. Lampung: Universitas Lampung.
Surono, U., B. 2013. Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak. Jurnal Teknik, Volume 3 No.1.
Pudjiastuti, dkk. 2012. Polimer Nanokomposit Sebagai Master Batch Polimer Biodegradable sebagai Kemas dan Makanan. Jurnal Riset Industri Vol. VI, No.1 2010. Hal: 51-60
Published
2016-01-01