Pengaruh penggunaan katalis Cu-Al2O3 terhadap pembuatan bahan bakar cair dari bahan ldpe dan pet
Abstract
Plastik merupakan bahan non-biodegradable, sehingga sulit untuk diuraikan oleh alam. Apabila tidak diuraikan dengan benar maka akan menimbulkan masalah yang cukup berat. Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan, saat ini telah berkembang beberapa langkah yang terkait dengan manajemen pengolahan sampah plastik atau recycling sampah plastik. Proses Catalytic Cracking merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah plastik. Plastik jenis Polietilen yang paling banyak digunakan saat ini adalah jenis PET dan LDPE. Pada penelitian ini bertujuan untuk untuk membuat bahan bakar cair dari kantong plastik bekas jenis polietilen dengan metode catalytic cracking dan mengamati perbedaan hasil bahan bakar cair dari plastik jenis PET dan LDPE. Cu-Al2O3 merupakan katalis yang membantu prose catalytic cracking. Pada proses catalytic cracking terdapat dua variabel yang digunakan yakni waktu dan jumlah katalis. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa bahan baku jenis PET dengan mengunakan katalis sebanyak 5 gram menghasilkan bahan baku cair yang paling banyak yaitu sebesar 37 ml dan membutuhkan waktu awal perengkahan yang lebih cepat yaitu saat menit ke 15-30 menit.
References
Anggoro, Didi Dwi. 2008. “Produksi Hidrokarbon Cair Dari Plastik MenggunakanKatalis Zeolit HY dan ZMS-5”. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,UNDIP.
Bahruddin, dkk. 2006. “Penentuan Cloud Point dari Campuran Sampah PlastikPolipropilena dengan Bahan Bakar Diesel”. Seminar nasional teknik kimiaIndonesia tahun 2006.
Bird, tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia
Buchori, L dan Widayat., 2009, Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan Proses Catalytic Cracking, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia - SNTKI, ISBN: 978 -979 -98300 - 1 -2,ETU13 1 -8.
Damayanthi, Reska dan Retno Martini (tt). ”Proses Pembuatan Bahan Bakar Cair Dengan Memanfaatkan Limbah Ban Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Y Dan ZSM-5”. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
D.C, Tiwari, Ejaz Ahmad, dan Kumar Singh K.K. 2009.”Catalytic Degradation Of Waste Plastic Into Fuel Range Hydrocarbons”. International Jurnal OfChemical Research 1(2): 31-36.
Gaurav, dkk. 2014.”Conversion Of LDPE Plastic Waste Into Liquid Fuel By Thermal Degradation”. International JurnalOf Mechanical And Production Engineering 2(4).
Ismail, Ali Fasya. 1998. Teknologi Minyak dan Gas Bumi. Universitas Sriwijaya: Palembang
Ismail, Syarifuddin. 2000. Kinetika Kimia. Universitas Sriwijaya: Inderalaya
Maxwell, J.B. 1950. Data Book in Hidrocarbons. New York: D. Van Nostrand Company.
Nurofik dan Nurhayati. 2008. “Reaksi Katalisis Oksidasi Stirena Menjadi Benzaldehida Menggunakan Katalis TiO2–Al2O3 (1:1)-U Dan TiO2–Al2O3(1:1) PEG”. Departemen Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok.
Purwanti, Anidan Sumarni. 2008. “Kinetika Reaksi Pirolisis Plastik”. Jurnal Teknologi 1 (2): 135-140.
Riyadi, Adhi dkk. 2002.” Pembuatan Bahan Bakar Cair Setingkat Bensin dariSampah Plastik Jenis Polipropilen Dengan Katalis CR 1% / Zeolit Alam Aktif“. Bulletin penalaran mahasiswa UGM9 (1): 11-14.
Roy, Gautam Kumar. 2013.”A novel Process Of Converting Polyethylene to Gasoline, Middle Distillate and Heavy Oil Through Hydropyrolysis Route”. International Journal Of Energy Engineering 3 (3): 147-157.
Santoso, Budi dan Tommy. 2003. “Pengolahan Limbah Plastik Menjdi Bahan Bakar Cair Dengan Proses Thermal Cracking”. Laporan Penelitian Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNSRI, Palembang.
Trisunaryanti, Wega. 2002. ”Optimasi Waktu dan Rasio Katalis/Umpan pada Proses Perengkahan Katalitik Fraksi Sampah Plastik Menjadi Fraksi Bensin MenggunakanKatalis Cr/Zeolit Alam”.Indonesian Journal of Chemistry 2 (1): 30-40.
Wijanarko, A., Mawardi D.A, dan Nasikin, M. 2006. “Produksi Biogasoline Dari Minyak Sawit Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik Dengan Katalis γ-Alumina”. Makara Teknologi 10 (2):51-60.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.