Pengaruh jumlah katalis dan waktu reaksi pada proses esterifikasi limbah padat pabrik CPO

  • Susila Arita Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Dede Hadi Widianto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Akhmad Ade Sucitro Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Biodiesel, esterifikasi, H2SO4, limbah, waktu reaksi

Abstract

Pembuatan biodiesel di Indonesia umumnya menggunakan bahan baku tanaman penghasil minyak dan lemak. Akan tetapi, penggunaan hasil perkebunan dan pertanian sebagai bahan baku pembuatan biodiesel berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional. Pada penelitian ini digunakan limbah padat pabrik CPO agar dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Berdasarkan analisa gas chromatography, kandungan limbah padat pabrik CPO didominasi oleh asam oleat sebanyak 45,72%. Variasi jumlah katalis yang digunakan adalah 8%, 10% dan 12% dari volume limbah padat pabrik CPO. Proses esterifikasi dilakukan dengan variasi waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam dan esterifikasi bertingkat 4 jam + 1 jam dengan volume metanol sebanyak 50% dari volume bahan baku. Limbah padat pabrik CPO yng direaksikan sebanyak 100 ml untuk tiap sampel. Dari hasil penelitian didapatkan persentase nilai free fatty acid(FFA) yang masuk dalam standar sebagai bahan baku biodiesel pada waktu reaksi bertingkat 4 jam + 1 jam dengan katalis H2SO4 8% dari volume limbah padat pabrik CPO dengan nilai FFA sebesar 2,98%, volume top product 92 ml, densitas 0,85 gr/ml, dan viskositas 5,392 cSt. Data hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa spesifikasi limbah padat pabrik CPO setelah esterifikasi telah sesuai  sebagai bahan baku biodiesel.

References

Araujo, Miguel., et al. 2005.Biodiesel into Product Environmental and Technological Application. Universidade Federal do Tocantins: Brazil.
Arita, Susila., Berlian, Meta. Irawan, Jaya. 2008. Pembuatan Metil Ester Asam Lemak Dari Cpo Off Grade Dengan Metode Esterifikasi-Transesterifikasi. Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 1: Palembang.
Awaludin, Amir. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Biodiesel dari Minyak Sawit Mentah Menggunakan Katalis Padat Kalsium Karbonat yang Dipijarkan. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau: Pekanbaru.
Badan Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2015. Tanaman Penghasil Biofuel. (www.bppt.go.id). Diakses pada tanggal 21 Maret pukul 15.00 WIB.
Chai, Ming., et al. 2014.Esterification Pretreatment Of Free Fatty Acid In Biodiesel Production, From Laboratory To Industry. U.S. Environmental Protection Agency Papers. Paper 212.
Chisti, Yusuf. 2007. Biodiesel from Microalgae.Institute of Technology and Engineering, Massey University: New Zealand.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas. 2015. Data Ekspor dan Impor Bahan Bakar Minyak di Indonesia. (www.migas.esdm.go.id). Diakses pada tanggal 3 maret 2015 pukul 13.00 WIB.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Direktorat Tanaman Tahunan. (www.ditjenbun.pertanian.go.id). Diakses pada tanggal 5 maret 2015 pukul 09.30 WIB.
Esteban, Bernat., et al. 2012. Temperature dependence of density and viscosity of
vegetable oils. Escola d’Enginyeria d’Igualada (EEI-Escola d’Adoberia), Universitat Polite`cnica de Catalunya, Plac¸a del Rei 15, 08700 Igualada,
Catalunya, Spain.
Hambali, Erliza dan Hendroko, Roy. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta: Agro Media Pustaka
Handayani, S.P. 2010. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Ikan dengan Radiasi Gelombang Mikro. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret: Surakarta(Skripsi).
Hikmah, Maharani Nurul., Zuliyana. 2010.Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) Dari Minyak Dedak Dan Metanol Dengan Proses Esterifikasi Dan Transesterifikasi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro: Semarang.
Isroi. 2008.. Pengayaan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Kualitas Pemupukan (http://isroi.com/2008/02/08/pengayaan-kompos-tandan-kosong-kelapa-sawit-untuk-meningkatkan-efisiensi-pemupukan/). Diakses pada tanggal 13 Maret 2015 pukul 21.05 WIB.
Knothe, G., 2000, Monitoring a Progressing Transesterification Reaction by Fiber- Optic Near Infrared Spectroscopy with Correlation to 1H Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy, J. Am. Oil Chem. Soc., 77, 9483, 489–493.
Samosir, Boby Gusman Irianto., Aulia, Fradriyan. Pengaruh Katalis Asam (H2SO4) dan Suhu Reaksi Dalam Pembuatan Biodiesel dari Limbah Minyak Ikan. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: Semarang.
Sari, Annas Puspita. Kinetika Reaksi Esterifikasi Pada Pembuatan BiodieselDari Minyak Dedak Padi. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: Semarang.
Syamsidar, H.S. 2010. Pembuatan dan Uji Kualitas Biodiesel Dari Minyak Jelantah. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Allaudin: Makassar.
Rachmaniah, Orchidae., et al.Pengaruh Katalis Asam (H2SO4) Dan Suhu Reaksi Pada Reaksi Esterifikasi MinyakBiji Karet (Hevea Brasiliensis) Menjadi Biodiesel. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.
Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 Tentang ketahanan Pangan. Sekretariat Negara: Jakarta.
Published
2016-01-01