Pengaruh metoda distribusi dan laju alir udara pada proses pencucian katalis zeolit secara fluidisasi

  • Tri Kurnia Dewi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Karina Mandasari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Laras Diah Pratiwi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Zeolit, laju alir udara, distributor udara, fluidisasi, kolom fluidisasi, pH, waktu

Abstract

Zeolit merupakan mineral yang banyak terdapat di alam, salah satu fungsi yang dimiliki zeolit adalah sebagai katalis pada proses hydrocracking. Sebelum digunakan sebagai katalis, zeolit harus diaktifasi agar permukaan pori-pori zeolit lebih besar dan bersih dari senyawa pengotor yang terperangkap di dalam pori-pori zeolit. Pada penelitian ini, zeolit diaktifasi dengan cara direfluks selama 6 jam dengan larutan H2SO4 0,5 M. Zeolit yang telah diaktifasi (berupa H-zeolit) harus dinetralkan untuk menghilangkan asam yang masih tersisa. Proses penetralan zeolit yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode fluidisasi dengan variasi laju alir udara yaitu 1,0 lpm; 2,0 lpm; 3,0 lpm serta distributor udara yang digunakan adalah distributor tunggal; ganda; dan melingkar. Alat yang digunakan adalah kolom fluidisasi yang berdiameter 5,5 cm dan tinggi 200 cm. Air cucian H-zeolit yang keluar dari kolom fluidisasi diukur pH nya dalam interval 10 menit sampai dicapai pH 6,28 (netral). Waktu fluidisasi sempurna terpendek yang didapat pada penelitian ini adalah 15 menit yaitu pada laju alir udara 3 lpm dan penggunaan distributor tunggal. Hasil penetralan terbaik yang didapat dari penelitian ini adalah ketika laju alir udara 2 lpm dan penggunaan distributor udara tunggal dengan waktu penetralan selama 90 menit.

References

Borman, G.L. dan Ragland, K.W. 1998. Combustion Engineering. Singapura: McGraw-Hill.
Hamdan, H. 1992. Introduction to Zeolites: Synthesis, Characterization and Modification. Penang : Universitas Teknologi Malaysia.
Kunii D. dan Levenspiel.O. 1969. Fluidization Engineering. John Wiler and Sons, Inc.. New York.
Maroya, K and Liang-Shih Fan. Fundamental of Gas-Liquid-Solid Fluidization. AlChe Journal, Vol 31, No. 1, hal 1-15,1985.
Otero, A.R. dan Munoz, R.C.. 1974. Fludized Beb Combution. Marcel Dekker. New York : Inc..
Oudejans, J. C. 1984. Zeolite Catalyst in Some Organic Reaction. Holland: The Netherland Foundations for Chemical Research.
Rachmawati, M. & Sutarti, M. 1994. Zeolit: Tinjauan Literatur. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi LIPI.
Saxena, S.C., Chatterjee, A dan Patel, R.C.. 1979. Effect of Distributors on Gas-Solid Fludization. Powder Technology, 22 : 191-198.
Suyartono & Husaini. 1991. Tinjauan Terhadap Kegiatan Lit-Bang Pemanfaatan Zeolit Indonesia Yang Dilakukan Oleh PPTM periode 1980 – 1990. Buletin PPTM. Vol. 13(4): 1 – 13.
Tama, Andhika A. 2011. Analisa Variasi Penggunaan Suplai Udara pada Fluidized Bed Combustor Universitas Indonesia. Skripsi. Depok: Fkultas Teknik Universitas Indonesia.
Utama, Tania S. 1997. Penentuan Koefisien Perpindahan Massa pada Kolom Fluidisasi Fasa Jamak Gas-Cair-Padat Berpartikel Halus. Skripsi. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Winaya, I.N.S., Sugita, I.G.K., Tenaya, I.G.N.P.. 2004. Uji Pelat Distributor pada Alat Pengering Kopi dengan Sistem Bubbling Fludizied Bed Poros. Vol.7. No.4. pp. 217-224.
Zenz, F.A. & Othmer, F.D.. 1996. Fluidization and Fluid Particle System. New York : Reinhold Publishing Coorporatio
Published
2016-01-01