Pemanfaatan limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat
Abstract
Selulosa asetat dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan baku yang memiliki kandungan selulosa, salah satunya ialah limbah kertas bekas. Kertas bekas merupakan salah satu limbah biomassa dengan kandungan selulosa tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan asetilasi dengan tahapan yang dilakukan antara lain preparasi bahan baku, delignifikasi, dan sintesis selulosa asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reaksi terhadap jumlah rendemen, kadar asetil, dan derajat substitusi dari selulosa asetat serta diharapkan menghasilkan selulosa asetat dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Sintesis selulosa asetat dilakukan dengan menambahkan asam asetat glasial dan asam sulfat ke dalam kertas hasil delignifikasi, kemudian ditambahkan campuran asetat anhidrat dan asam asetat glasial sehingga menghasilkan primary Cellulose Acetate (CA). Asam asetat dan asam sulfat ditambahkan pada Primary CA pada temperatur 80°C dengan varian waktu reaksi selama 1, 2, dan 3 jam. Produk kemudian disaring dan dicuci hingga netral menggunakan aquades. Selulosa asetat yang dihasilkan kemudian dianalisis uji berat, kadar asetil, dan derajat substitusi. Dari hasil penelitian diperoleh rendemen selulosa asetat terbanyak didapatkan pada waktu reaksi 3 jam, yaitu sebesar 6,8211 gram. Kadar asetil dan derajat substitusi tertinggi didapatkan pada waktu reaksi 1 jam, yaitu 39,901% dan 2,463%. Selulosa asetat yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan suatu zat padat seperti tepung berwarna putih
References
Badan Pusat Statistik, 2018. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018: Pengelolaan Sampah di Indonesia. BPS, Jakarta.
Braun, D., Cherdron, H., Rehahn, M., Ritter, H. dan Voit, B., 2013. Polymer Synthesis: Theory and Practice: Fundamentals, Methods, Experiments (Fifth Ed.). Springer Heidelberg, New York.
Carolina, A., 2010. Prarancangan Pabrik Selulosa Asetat Dari Selulosa Dan Asetat Anhidrid Dengan Proses Asetilasi Kapasitas 25.500 Ton Per Tahun. http://eprints.ums.ac.id/9078/
Fatoni, N., Imanuddin, R.L., dan Darmawan, A.R., 2017. Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan. DIMAS. 17(1): 83–96.
Gaol, M.R.L.L., Sitorus, R., Yanthi, S., Surya, I., dan Manurung, R., 2013. Pembuatan Selulosa Asetat dari Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia USU. 2(3): 33–39.
Kemenko Kemaritiman, 2018. Indonesia Marine Debris Hotspot.
Keenan, C.W., 1984. Kimia untuk Universitas.
Erlangga,Jakarta
Kirk, R.E., dan Othmer, D.F., 1997. Encyclopedia of Chemical Technology (4th Eds.). The Interscience Encyclopedia Inc., New York.
Lewin, M., 2007. Handbook of Fiber Chemistry.
CRC Press, Amerika.
Nedjma, S., Djidjelli, H., Boukerrou, A., Benachour, D., dan Chibani, N., 2013. Deinked and Acetylated Fiber of Newspapers, Journal of Applied Polymer Science.
Noor, E., Rusli, M.S., Yani, M., Halim, A., dan Reza, N., 2005. Pemanfaatan Sludge Limbah Kertas untuk Pembuatan Kompos dengan Metode Windrow dan Cina. J Tek Ind Pert. 15(2): 67–71.
Sholikhah S.M., Nanik W., dan Supartono, Suhartono, 2018. Produksi Bioetanol dari Kertas HVS Bekas melalui Hidrolisis Enzim Selulase Jamur Tiram. Indonesian Journal of Chemical Science. 7(1): 11–16.
Souhoka, F.A. dan Latupeirissa, J., 2018. Sintesis dan Karakterisasi Selulosa Asetat (CA). Indo. J. Chem. Res., 2018, 5(2): 58-62.
Wildan, A., 2010. Studi Proses Pemutihan SeratKelapa Sebagai Reinforced Fiber. Tesis. Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro: Semarang.
Zhaafirah, H., Gema Fitriyano, dan Ummul Habibah Hasyim., 2017. Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Rendemen dan Identifikasi Selulosa Asetat Hasil Asetilasi dari Limbah Kulit Pisang Kepok. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.