Pengaruh penambahan aditif kalsium klorida (CaCl2) dari limbah kulit telur terhadap reaksi pengerasan semen
Abstract
Akselerator adalah suatu jenis aditif tipe C yang bekerja dengan mempercepat waktu pengikatan dan pengerasan beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi penggunaan bahan tambahan akselerator Kalsium Klorida (CaCl2) terhadap waktu ikat awal beton/mortar. Kalsium klorida didapat dengan mereaksikan kalsium karbonat dengan asam klorida. Kalsium karbonat yang terdapat pada cangkang telur mencapai 94%. Cangkang telur mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan kebanyakan tidak dimanfaatkan kembali sehingga menjadi limbah yang dapat merusak ekosistem maupun estetika jika tidak di tanggulangi dengan benar. Oleh karena itu pemanfaatan limbah cangkang telur ini merupakan solusi untuk menggunakan kembali limbah yang tidak terpakai menjadi bahan baku pembuatan bahan kimia campuran pada semen. Sering lemahnya kontrol terhadap penambahan dosis akselerator, yang dapat disebabkan karena pengadukan molen yang tidak rata ataupun karena keperluan untuk menekan biaya konstruksi, menyebabkan penambahan dosis akselerator tersebut tidak sesuai dengan dosis optimal yang ditetapkan oleh pembuat bahan aditif ini. Sehingga apabila akselerator tersebut digunakan di bawah dosis optimal, akan menyebabkan tidak tercapainya waktu ikat awal pada 360 menit yang diharapkan. Akibat tersebut akan dapat menyebabkan keruntuhan pada bagian–bagian struktur yang ada. Dari hasil penelitian diperoleh kualitas Kalsium Klorida (CaCl2) terbaik terdapat pada 2 %, dimana waktu ikat awal pada 240 menit diperoleh penetrasi minimal 17.
References
Menggunakan Bahan Accelerator Concrete Admixture Type C Yang
Disebabkan Oleh Lingkungan Agresif (MgSO4) Di Awal Perkerasan Beton. Bukit Jimbaran: Universitas Udayana.
ASTM-C150. (2014). Standard Specification of Portland Cement. United States.
Husin, A. 2010. Penelitian Pengaruh Larutan Garam Sulfat
Terhadap Kualitas Beton Ringan. Jurnal Permukiman, Vol. 5, No. 2, Agustus 2010: 78-84.
SNI 03-1968-1990. (1990) Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
SNI 03-1974-1990. (1990). Tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
SNI 15-2049-2004. (2004). Semen Portland Pozolan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Tanzil, G. dan Nety. 2013. Pengaruh Sulfat Terhadap Kuat Tekan Beton
Dengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi Sebagian Pasir Dengan w/c 0,4 dan
0,5. Universitas Sriwijaya : Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 1, No. 1, Desember 2013
Tatang. 2015. Komposisi Senyawa Kimia dalam Cangkang Telur. (online).http://tatangsm a.com/2015/01/komposisi-senyawa-kimia dalam-cangkang-telurayam.html. Diakses 20 September 2016
Wati, R. 2009. Kalsium Karbonat. (OnLine): http://ratna-wati- chemistry.blogspot.com/2009/05/kalsium- karbonat-caco3-ciri-ciri-dan.html. Diakses 20 September 2016
Wisnumurti, dkk., 2007. Pengaruh Penggunaan Akselerator Megaset Merah Di Bawah Dosis Optimal Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Berbagai Variasi Umur Beton, Jurnal Rekayasa Sipil. Universitas Brawijaya. Malang.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.