Pembuatan kitosan dan pemanfaatannya sebagai agen koagulasi-flokulasi

  • Mulkan Hambali Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Edo Wijaya Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Afthar Reski Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Kekeruhan, kitosan, koagulasi, pembuatan kitosan

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan kitosan dan pemanfaatannya sebagai agen koagulasi-flokulasi. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan bahan baku ;  tidak direbus, direbus dengan air dan direbus dengan air garam. Kitosan diperoleh melalui proses deasetilasi dengan waktu 60, 75, 90, 105 dan 120 menit. Derajat deasetilasi ditentukan dengan metode titrasi asam-basa, serta penurunan kekeruhan ditentukan dengan alat Turbidimeter. Hasil penelitian didapatkan bahwa derajat deasetilasi meningkat seiring dengan semakin lama waktu deasetilasi. Derajat deasetilasi tertinggi adalah 97,79% pada kondisi direbus air garam dan waktu deasetilasi 120 menit. Penurunan kekeruhan didapatkan nilai optimum pada waktu deasetilasi 75 menit untuk ketiga perlakuan, yakni perlakuan tidak direbus, direbus dengan air dan direbus dengan air garam. Penurunan turbiditas terbaik dari ketiga perlakuan didapatkan pada perlakuan tidak direbus.   Penurunan kekeruhan yang didapatkan kondisi tidak direbus dan waktu 75 menit adalah 98,4 % dan TSS 2,3 mg/30ml.

References

Alaerts, G. dan S, Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Akademi Teknik Tirta Wijaya Magelang.
Baghvand, Akbar, Dkk. 2010. Optimizing Coagulation Process For Low To High Turbidity Waters Using Aluminum And Iron Salts. American Journal Of Environmental Sciences 6 (5): 442-448
Basset, J. 1994. Analisis Kimia Kuantitatif Anorganik. Setiono, L. Penerjemah. Jakarta: ECG. Terjemahan dari: Vogel Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis.
Bina, B, Dkk. Effectiveness Of Chitosan As Natural Coagulant Aid In Treating Turbid Waters. Iran. J. Environ. Health. Sci. Eng., 2009, Vol. 6, No. 4, Pp. 247-252
Biskup,R.C, Dkk. 2012. Determination Of Degree Of Deacetylation Of Chitosan-Comparision Of Methods. Lodz University Of Technology, Poland
Devikrishna, R. 2015. Effect Of Degree Of Deacetylation And Molecular Weight Of Chitosan Extracted From Various Marine Sources On Its Applications. Ijirset Vol 4, Issue 7. P. 6078-6083
Dunn, ET., EW. Grandmaison dan MFA. Goosen. 1997. Applications and properties of chitosan. Di dalam MFA. Goosen (ed). Applications of Chitin and Chitosan. Technomic Pub, Basel, p 3-30
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fessenden Fessenden. 1986. Kimia Organik. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta. Gozan, Misri dan Diyan Supramono. Pengolahan Air untuk Utilitas Pabrik. Departemen Teknik Kimia. FTUI: Depok. 2006.
Hendayana, Sumar. (1994). Kimia Analitik Instrumen. Semarang: Semarang Press.
Hendayana, Sumar (2009). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Hirano, S. 1986. Chitin and Chitosan: in Encyclopedia of Industrial Chemistry. Completely revised edition. Weinheim. New York.
Ihsani, Shofia Lathifa, Dan Widyastuti. 2014. Sintesis Biokoagulan Berbasis Kitosan Dari Kulit Udang Untuk Pengolahan Air Sungai Yang Tercemar Limbah Industri Jamu Dengan Kandungan Padatan Tersuspensi Tinggi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, Vol 3, Edisi 2
Joslyn, M. A. 1963. Food Processing Operation. The AVI Publishing CO., Westport. Connecticut.
Knorr, D. 1983. Dye Binding Properties of Chitin and Chitosan. J. Food Sci. 48. P: 36-41.
Kristanto. P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kusnaedi, 2002. Mengolah Air Gambut & Air Kotor Untuk Air Minum. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lab. PDAM. 2011. SOP Laboratorium PDAM Tirta Pakuan. ISO 9001: 2008. Lab. Protan. 1987. Cational Polymer for Recovering Valuable by Product From Processing Waste. Borgges. USA.390
Linsley, R. K., M. A. Kohler dan J. L. H. Paulhus. 1986. Hidrologi Untuk Insinyur (terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta.
Noviani, Hardina. 2012. Analisis Penggunaan Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) Dan Kitosan Pada Proses Penjernihan Air Di Pdam Tirta Pakuan Bogor. Universitas Pakuan Bogor
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia Pustaka, Jakarta
Ornum, J. 1992. Shrimp Waste Must it be Wasted? Infofish 6/92. Hal. 48-51. Panji, M. 1999. Kualitas Fisika-Kimia Perairan dan Struktur Makrobenzoothos di
Pillai, J. 1997. Flocculants And Coagulants: The Keys To Water And Waste Management In Aggregate Production. Nalco Company
Prasetyaningrum, Dkk. 2007.Optimasi Derajat Deasetilasi Pada Proses Pembuatan Chitosan Dan Pengaruhnya Sebagai Pengawet Makanan. Riptek, Vol 1, No. 1, Halaman : 39-46
Purwanti, Ani. 2014. Evaluasi Proses Pengolahan Limbah Kulit Udang Untuk Meningkatkan Mutu Kitosan Yang Dihasilkan. Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, 83-90
Renault. 2009. Chitosan For Coagulation/Flocculation Processes. European Polymer Journal 45. P. 1337–1348
Roussy et al. 2005. Treatment of ink-containing waste water by coagulation/flocculation using biopolymers. Journal of Water SA 3: 375-378.
Saeni, M. S. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidiksn Tinggi Pusat antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sandford, P. 1989. Chitosan: Commercial uses and potential applications. Di Dalam G. Skjak-Braek, T. Anthonsen, P. Sandford (ed.). Chitin and Chitosan: Sources, Chemistry, Biochemistry, Physical Properties and Application. Elsevier, London
Sungai Ciliwung. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.
Suptijah, P., E. Salamah, H. Sumaryanto, S. Purwaningsih dan J. Santoso. 1992. Pengaruh Berbagai Metode Isolalsi Kitin Udang Terhadap Mutunya. Laporan Penelitian. Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Sutrisno, C. T. dan E. Suciati. 1987. Teknologi Penyediaan Air Bersih. PT Bina Aksara. Jakarta.
Tim Kimia Analitik Instrumen. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Tsaih, Ming Larng, And Chen. 2002. The Effect Of Reaction Time And Temperature During Heterogenous Alkali Deacetylation On Degree Of Deacetylation And Molecular Weight Of Resulting Chitosan. Journal Of Applied Polymer Science, Vol. 88, 2917–2923
Wahyuni, Dkk. 2015. Pengaruh Waktu Proses Deasetilasi Kitin Dari Cangkang Bekicot (Achatina Fulica) Terhadap Derajat Deasetilasi. Kovalen, 2(1):1–7
Wanatabe M dan Ushiyama T. 2002. Characteristic and effective applicationmof polimer coagulant [makalah pribadi]. Tokyo: Kurita Water Industries Ltd.
Winarno, F.G. 1986. Air Untuk Industri Pangan. PT Gramedia. Jakarta.
Published
2017-04-01