Pengaruh dosis inokulum dan biji kelor dalam pengolahan limbah cair tempe menggunakan trickling bed filter

  • Rizza Fadillah Fitri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Ummu Fithanah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • M. Said Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: BOD, TSS, biofilter horizontal, EM4, biji Moringa Oleifera, limbah cair industri tempe

Abstract

Limbah cair industri tempe merupakan masalah utama dalam pengendalian dampak lingkungan karena mengandung bahan-bahan organik yang tinggi. Salah satu alternatif pengolahan limbah cair industri tempe adalah dengan menggunakan biofilter horizontal dengan menambahkan EM4 sebagai Inokulum dan Biji Moringa Oleifera sebagai biokoagulan. Pengolahan limbah cair industri tempe menggunakan biofilter horizontal menggunakan kerikil sebagai media penyangga untuk menumbuhkan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang tepat antara EM4 dan Biji Moringa oleifera yang digunakan terhadap penurunan kandungan organik pada limbah cair industri tempe. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 faktor. Faktor A (Penambahan Konsentrasi Inokulum EM4) yang terdiri dari 3 level yaitu 0%, 5%, 10% dari total volume limbah. Faktor B (Penambahan konsentrasi Biokoagulan Biji Moringa Oleifera) yang terdiri dari 3 level yaitu 0 mg, 1000 mg dan 1500 mg. dan factor C (Lama  waktu pengendapan limbah) yang terdiri dari 5 level yaitu 0 hari, 4 hari,  8 hari, 12 hari dan 16 hari. Data hasil parameter limbah cair industri tempe (TSS, BOD  dan pH). Limbah cair industri tempe yang digunakan pada penelitian ini memiliki kandungan organik yang diwakili nilai TSS, BOD dan nilai pH berturut-turut adalah 9141,7 mg/l; 213,3 mg/l dan 3,1. Perlakuan terbaik pada pengolahan limbah cair industri tempe yaitu pada perlakuan dengan penambahan konsentrasi inokulm 10 %, konsentrasi koagulan 1500 mg/l dan lama waktu pengendapan limbah 16 hari. Hasil pengolahan limbah cair industri tempe menghasilkan nilai TSS, BOD dan pH berturut-turut adalah 48 mg/l; 54,3 mg/l; dan 6,9.

References

Abrori, T., dkk. 2016. Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Biofilter Horizontal. Malang:Jurnal Tidak Diterbitkan
Harahap, S. 2013. Pencemaran Perairan Akibat Kadar Amoniak yang Tinggi dari Limbah Cair Industri Tempe. Riau: Jurnal Akuatika (Vol.04, No.02).
Hidayat, N., dkk. 2012. Optimasi Jumlah Inokulum dan Laju Aliran Terhadap Persentase Penurunan Detergen, Lipid, BOD, Dan COD Pada Sistem Biofilter Kerikil Horizontal. Malang: Agritech Jurnal (Vol.32, No.02).
Munawaroh, dkk. 2013. Penyisihan Parameter Pencemar Lingkungan pada Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan EM4serta Pemanfaatannya. Bandung: Jurnal Insitut Teknologi Nasional (Vol.01, No.02).
Pitriani. 2015. The Effectiveness of EM4 Addition into Biofilter to Reduce of BOD, COD, and MPN Coliform of Hospital Wastewater. Indonesia: International Journal of PharmTech Research (Vol.8, No.4).
Pitriani, dkk. 2014.Efektivitas Penambahan EM4 Pada Biofilter Anaerob-Aerob dalam Pengolahan Air Limbah RS. UNHAS. FKIK Universitas Tadulako Palu: Jurnal Tidak Diterbitkan.
Sutisna, M., dkk. 2013. Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Menggunakan Biokoagulan Biji Moringa oleifera lam dan Saringan Pasir Cepat. Bandung: Jurnal Insitut Teknologi Nasional (Vol. 01, No.02).
Published
2017-04-01