Pengaruh perlakuan asam dan waktu fermentasi terhadap pembentukan bioetanol dengan bahan baku sabut kelapa

  • Faisol Asip Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Bella Febrianti Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Siti Gibreallah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Bioetanol, delignifikasi, hidrolisis, sabut kelapa

Abstract

Sabut kelapa merupakan salah satu bahan limbah yang memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pada umumnya sabut kelapa digunakan sebagai kerajinan tangan atau hanya dibuang dan dibakar begitu saja. Dengan kadar selulosa sebesar 44,4433% sabut kelapa dapat dikonversi menjadi bioetanol yang merupakan bentuk  pemanfaatan yang lebih berguna dan memiliki nilai yang jauh lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam kuat (H2SO4) dan asam lemah (CH3COOH) pada delignifikasi untuk  menurunkan kadar lignin pada sabut kelapa dengan variasi konsentrasi 1, 3, 5%.  Setelah itu dilakukan proses hidrolisis dengan larutan basa (KOH 5%) yang selanjutnya dilakukan proses fermentasi dengan waktu 3, 5, 7 hari menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Dari hasil penelitian yang didapat kadar lignin terendah didapatkan pada sampel H2SO4 5%, sedangkan dari hasil hidrolisis didapat kadar glukosa tertinggi didapatkan oleh sampel H2SO4 5%, dan kadar bioetanol terbesar adalah 5,7768 %v/v yang didapatkan dari sampel H2SO4 5% dengan waktu fermentasi optimal selama 5 hari.

References

Alex. 2015. Rotary Evaporator. (online). (http://research. fk.ui.ac .id/ sistem informasi/). Diakses 4 Januari 2016.
Anindyawati, T. 2009. Prospek Enzim dan Limbah Lignoselulosa untuk Produksi
Bioetanol. BS 1(44) : 49-56.
Anonim. 2015. Perkebunan Kelapa. (Online). (http://www.bps.go.id). Diakses 4 Januari 2016.
Anonim. 2014. skema tujuan pretreatment biomassa lignoselulosa. (Online). (http://syifarobbani.wordpress.com). Diakses 10 Februari 2016.
Anonim. 2014. Molekul Selulosa. (online). (http://www.scientificpsychic.com/). Diakses 10 Februari 2016.
Anonim. 2015. Struktur molekul etanol. (Online). (http://id.wikimedia.org/). Diakses 10 Februari 2016.
Axelsson, Josefin. 2011. Separate Hydrolysis and Fermentation of Pretreated Spruce. Department of Physics, Chemistry and Biology Linkoping University : Sweden.
Azizah,N.et.al. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol, pH, Dan Produksi Gas Pada Proses Fermentasi Bioetanol Dari Whey Dengan Subtitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 1(3):72-77.
Badan Standarisasi Nasional. 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. SNI : 01-2891-1992.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Bioetanol Terdenaturasi Untuk Gasohol. SNI : 7390-2012
Fitriani, S. Bahri, Nurhaeni, 2013. Produksi Bioetanol Tongkol Jagung (Zea Mays) dari Hasil Proses Delignifikasi. Online Jurnal of Natural Science. 2(3) : 66-74.
Hargono, N.B.Samodra, N.Z.Firdausi. 2013. Rancang Bangun Alat Destilasi Pemurnian Bioetanol Grade Teknis Berskala UKM : Kajian Kinerja Alat Tentang Derajad Pemurniannya. TEKNIK. 3(34) : 0852-1697
Hasanah, Hafidatul. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Ketan Hitam (Oryza sativa L var forma glutinosa) dan Tape Singkong (Manihot utilissima Pohl). [Skripsi]. Malang : Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Isroi, dkk. (2013). Effect of manganese and copper on biological pretreatment of oil palm empty fruit bunches by Pleurotus floridanus LIPIMC996.
Muryanto.2012. Enkapsulasi Rhizopus oryzae dalam Kalsium-alginat untuk Produksi Bioetanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak. [Tesis]. Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.
Pangestu. 2011. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya.
Perry, J. H. 1984. Chemical Engineering Handbook, 6th edition Mc Graw Hill,. Inc, New York.
Prawitwong,P.et.al. 2012. Efficient Ethanol Production from Separated Parenchyma and Vascular Bundle of Oil Palm Trunk. Bioresource Technology 125(2012):37-42.
Purnomo,F. 2012. Proses Delignifikasi Tongkol Jagung Menggunakan Ammonium Hidroksida Sebagai BAhan Baku Pembuatan BIoetanol [Skripsi]. Purwokerto : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Rusdi, P. Akbar. 2014. Sistem Pengendalian Suhu Pada Proses Distilasi Vakum Bioetanol Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy. [Skripsi]. : Fakultas Teknik. Teknik elektro
Saifuddin,F. 2007. Pemodelan Matematika Digester Pulp Kontinyu. [Tesis]. Bandung : Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Bandung.
Sari, Niketut. 2014. Proses Kimia dan Biologi Pembuatan Bioetanol Dari Rumput Gajah. (Online). (http://niketut.wordpress.com). Diakses 10 Februari 2016.
Sukadarti, S, dkk. 2010. Produksi Gula Reduksi dari Sabut Kelapa Menggunakan Trichoderma reesei. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Yogyakarta.
Taherzadeh, M.J., and K. Karimi. 2008. Pretreatment of Lignocellulosic Waste to Improve Ethanol and Biogas Production : A review. International Journal of Molecular Sciences. 9: 1621-1651.
Wiratmaja,I.G. 2010. Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian Biogasoline. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM. 1(4): 16-25.
Wiratmaja, I. G., Kusuma, I.G. dan Winaya, I.N., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii sebagai Bahan Baku. Universitas Udayana. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5 (1): 75-84.
Yuanisa, A., K. Ulum, A.K. Wardani. 2015. Pretreatment Lignoselulosa Batang
Kelapa Sawit Sebagai Langkah Awal Pembuatan Bioetanol Generasi Kedua : Kajian pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri.
Published
2017-08-01