Analisa nilai kalor dan karakteristik pembakaran biobriket campuran sekam padi dan tempurung kelapa pada temperatur optimum karbonisasi
Abstract
Di Indonesia berbagai jenis energi alternatif sedang dikembangkan salah satunya adalah energi dari biomassa. Sumber energi dari biomassa diantaranya kayu, daun, sampah organik, tempurung kelapa dan sekam padi. Salah satu bentuk energi biomassa yaitu biobriket. Biobriket merupakan energi yang dapat diperbaharui, ekonomis, dan efisien. Nilai kalor yang dihasilkan biobriket relatif rendah, karenanya dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai kalor dan kualitas biobriket. Nilai kalor biobriket dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bahan baku, temperatur dan waktu karbonisasi. Pada penelitian ini, campuran sekam padi dan tempurung kelapa dibuat menjadi biobriket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan temperatur karbonisasi optimum dan rasio campuran sekam padi dan tempurung kelapa terbaik. Sekam padi dan tempurung kelapa dikarbonisasi dengan variasi temperatur sebesar 300oC, 400oC, dan 500oC. Temperatur optimum karbonisasi untuk sekam padi diperoleh pada 500oC dan tempurung kelapa diperoleh pada 400oC. Kedua bahan pada kondisi temperatur optimum karbonisasi dijadikan biobriket dengan campuran sekam padi dan tempurung kelapa mengikuti perbandingan 1:3, 1:1, 3:1. Nilai kalor tertinggi dihasilkan biobriket dengan perbandingan 1:3 antara sekam padi dan tempurung kelapa yaitu sebesar 6021,65 kal/g dengan kerapatan massa sebesar 0,23 g/cm3. Karakteristik pembakaran dari biobriket tersebut yaitu laju pembakaran sebesar 0,07 g/menit dan uji nyala api sebesar 15,36 menit untuk 1 g biobriket.
References
Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A., 2014. Analisa Nilai Kalor dan Laju Pembakaran pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum) dan Abu Sekam Padi. Dinamika Teknik Mesin. 4(2). K Media. https://doi.org/10.29303/d.v4i2.61
Amalinda, F., & Jufri, M., 2018. Formulasi Briket Bioarang Sekam Padi dan Biji Salak sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Sains Terapan. 4(2): 99–103.
Arbi, Y., Aidha, E. R., & Deflianti, L., 2018. Analisis Nilai Kalori Briket Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif di Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Mentawai. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan. 1(3): 119–123.
Faizal, M., Saputra, M., & Zainal, F. A., 2015. Pembuatan Briket Bioarang Dari Campuran Batubara dan Biomassa Sekam Padi dan Eceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia. 21(4): 27–38.
Handayani, R. T., & Suryaningsih, S., 2019. Pengaruh Suhu Karbonisasi dan Variasi Kecepatan Udara Terhadap Laju Pembakaran Briket Campuran. Wahana Fisika. 4(2): 98–103.
Lestari, P. A., & Tjahjani, S., 2015. Pemanfaatan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba pentandra) Sebagai Campuran Briket Sekam Padi. UNESA Journal of Chemistry. 4(1): 63764.
Nasional, B. S., 2000. Standar Nasional Indonesia Briket Arang Kayu. SNI. Badan Standarisasi Nasional.
Nurhilal, O., & Suryaningsih, S., 2017. Karakterisasi Biobriket Campuran Serbuk Kayu dan Tempurung Kelapa. Jurnal Material Dan Energi Indonesia. 7(2): 13–16.
Purwanto, D., & Sofyan, S., 2014. Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Terhadap Kualitas Briket Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Litbang Industri. 4(1): 29–38. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24960/jli.v4i1.638.29-38
Samsinar, S., Saleh, A., & Rustiah, W., 2016. Penentuan Nilai Kalor Briket dengan Memvariasikan Berbagai Bahan Baku. Al-Kimia. 4(2): 64–72. https://doi.org/10.24252/al-kimia.v4i2.1681
Subroto, S., Tjahjono, T., & MKR, A., 2016. Pengaruh Variasi Komposisi Biobriket Campuran Arang Kayu Dan Sekam Padi Terhadap Laju Pembakaran, Temperatur Pembakaran Dan Laju Pengurangan Masa. Media Mesin: Majalah Teknik Mesin. 17(1): 34–43. https://doi.org/10.23917/mesin.v17i1.3304
Suryaningsih, S., Nurhilal, O., & Affandi, K. A., 2018. Pengaruh Ukuran Butir Briket Campuran Sekam Padi dengan Serbuk Kayu Jati terhadap Emisi Karbon Monoksida (CO) dan Laju Pembakaran. Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika. 2(1): 15–21. https://doi.org/10.24198/jiif.v2i1.15377
Yanti, I., & Pauzan, M., 2019. Penambahan Sabut Kelapa dan Penggunaan Lem Kayu Sebagai Perekat untuk Meningkatkan Nilai Kalor pada Biobriket Enceng Gondok (Eichhornia crassipes). Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan. 3(2): 77–86. https://doi.org/10.33795/jtkl.v3i2.119