Review: penjernihan minyak goreng bekas menggunakan berbagai jenis adsorben alami
Abstract
Minyak goreng yang digunakan secara berulang pada temperatur tinggi akan menyebabkan penurunan mutu dan nilai gizi pada makanan yang digoreng. Penggunaan minyak secara berulang akan berdampak buruk bagi kesehatan. Perbaikan kualitas minyak goreng dapat dilakukan dengan pemurnian menggunakan sejumlah adsorben. Mahalnya harga adsorben kimia membuat para peneliti mengembangkan adsorben alami yang berasal dari limbah pertanian. Limbah pertanian diolah menjadi serbuk karbon dan diaktivasi dengan aktivator. Semakin kecil ukuran adsorben, maka daya serap adsorben menjadi lebih tinggi. Semakin banyak massa adsorben yang digunakan, maka akan semakin efektif kemampuan adsorben dalam menurunkan bilangan peroksida. Adsorben juga dapat menurunkan kadar asam lemak bebas, kadar air, trigliserida, dan bilangan asam. Beberapa limbah pertanian yang memiliki potensi sebagai adsorben diantaranya bentonit, mengkudu, pati aren, dan biji alpukat, dan adsorben dalam bentuk karbon aktif dari tempurung kelapa, tandan kosong kelapa sawit, dan kulit sukun. Bahan lain yang dapat digunakan yaitu arang aktif dari kulit pisang kepok, biji kelor, biji salak, dan ampas tebu. Kapasitas adsorpsi dari beberapa jenis adsorben berbeda-beda bergantung pada struktur, konsentrasi adsorbat, jumlah adsorben, tingkat keasaman, kondisi operasi, dan waktu kontak.
References
Adam, D., 2017. Kemampuan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Adsorben untuk Meregenerasi Minyak Jelantah. Jurnal Edu Science. 4(1):8-11.
Aji, B.K., dan Kurniawan, F., 2012. Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca Zalacca) sebagai Adsorben Cr (VI) dengan Metode Batch dan Kolom. Jurnal Sains Pomits. 1(1): 1-6.
Anwar, R.N., Sunarto, W., Kusumastuti, E., 2016. Pemanfaatan Bentonit Teraktivasi Asam Klorida untuk Pengolahan Minyak Goreng Bekas. Jurnal Kimia Indonesia. 5(3): 1-6.
Barau, F., Nuryanti, S., Puspitasari, I.D., 2015. Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) sebagai Pengadsorpsi Minyak Jelantah. Jurnal Akademika Kim. 4(1): 8-16.
Dahlan, M.H., Siregar, H.P., Yusra, M., 2013. Penggunaan Karbon Aktif dari Biji Kelor dapat Memurnikan Minyak Jelantah. Jurnal Teknik Kimia. 19(3): 44-53.
Eren, B. dan Afsin, B., 2007. An Investigation of Cu(II) Adsorption by Raw and Acid Activated Bentonite: A Combined Potentiometric, Thermodynamic, XRD, IR, DTA Study. Journal of Hazardous Material. 151(2): 682- 691
Fitriani dan Nurulhuda, 2018. Pemurnian Minyak Goreng Bekas Menggunakan Adsorben Biji Alpukat Teraktivasi. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. 9(2): 65-75.
Girsang, E., Kiswandono, A.A., Aziz, H., Chaidir, Z., Zein, R., 2015. Serbuk Biji Salak (Salacca Zalacca) sebagai Biosorben dalam Memperbaiki Kualitas Minyak Goreng Bekas. Jurnal Penelitian Bidang Fisika. 20(3): 383-594.
Hajar, E. dan Mufidah, S., 2016. Penurunan Asam Lemak Bebas pada Minyak Goreng Bekas Menggunakan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Sabun. Jurnal Integrasi Proses. 6(1): 22-27.
Juliana, I.N., Gonggo, S.T., Said, I., 2015. Pemanfaatan Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Sebagai Adsorben untuk Meningkatkan Mutu Minyak Jelantah. Jurnal Akademika Kim. 4(4): 181-188.
Mardina, P., Faradina, E., Setiawati, N., 2012. Penurunan Angka Asam pada Minyak Jelantah. Jurnal Kimia. 6 (2): 196-200.
Nasir, N.S.W.N., Nurhaeni, Musafira, 2014. Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa Normalis) Sebagai Adsorben untuk Menurunkan Angka Peroksida Dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas. Jurnal of Natural Science. 3(1): 18-30.
Novitriani, K. dan Intarsih, I., 2013. Pemurnian Minyak Goreng Bekas Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 9(1): 101-106.
Nurmayanti, V. dan Hastuti, E., 2014. Karakterisasi Sifat Fisis Membran Polimer Matrik Komposit (Pmc) dari Karbon Aktif Tempurung Kelapa untuk Adsorpsi Logam Berat pada Minyak Goreng Bekas. Jurnal Neutrino. 6(2): 119-128.
Octarya, Z. dan Fernando, A., 2016. Peningkatan kualitas Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Adsorben Arang Aktif dari Ampas Tebu yang Diaktivasi dengan NaCl. Jurnal Photon. 6(2): 139-148.
Pakiding, L.M, Sumarni, N.K., Musafira, 2014. Aktivasi Arang Tempurung Kelapa dengan Zncl2 dan Aplikasinya dalam Pengolahan Minyak Jelantah. Jurnal of Natural Science. 3(1): 47-54.
Paramitha, A.R. A., 2012. Studi Kualitas Minyak Makanan Gorengan pada Penggunaan Minyak Goreng Berulang. Skripsi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Hasanudin. Makassar.
Purnavita, S dan Sriyana, H.Y., 2011. Produksi Bioetanol dari Limbah Amapas Pati Aren Secara Enzimatik dengan menggunakan Mikrobia Selulotik Ekstrak Raya. Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. 8(2): 54 - 60.
Prasetyowati., Kurniawan, A., Saputra, D., 2011. Pemurnian Minyak Jelantah dengan Adsorben Bentonit. Jurnal Teknik Kimia. 17(5): 59-65.
Pratiwi, D., 2011. Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Selulosa dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus Altilis) Dengan HCl 30% untuk Pembuatan Manisan Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan Variasi Konsentrasi. Skripsi. Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Rahayu, L.H., Purnavita, S., Sriyana, H.Y., 2014. Potensi Sabut dan Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben untuk Meregenerasi Minyak Jelantah. Jurnal Momentum. 10(1): 47-53.
Rahayu, L.H. dan Purnavita, S., 2014. Pengaruh Suhu Dan Waktu Adsorpsi Terhadap Sifat Kimia-Fisika Minyak Goreng Bekas Hasil Pemurnian Meng-gunakan Adsorben Ampas Pati Aren Dan Bentonit. Jurnal Momentum. 10(2): 35-41.
Ramdja, A.F., Febrina, L., Krisdianto, D., 2010. Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu sebagai Adsorben. Jurnal Teknik Kimia. 17(1): 7-14.
Sari, M.F.P., Loekitowati, P., Moehadi, R., 2017. Penggunaan Karbon Aktif dari Ampas Tebu sebagai Adsorben Zat Warna Procion Merah Limbah Cair Industri Songket. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 7(1): 37-40.
Suartini, N., Jamaluddin, Ihwan., 2018. Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Buah Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg) Sebagai Adsorben Dalam Perbaikan Mutu Minyak Jelantah. Jurnal Riset Kimia Kovalen. 4(2): 152-165.
Winarni, Sunarto W., & Mantini, S., 2010. Penetralan dan adsorbsi minyak goreng bekas menjadi minyak goreng layak konsumsi. Jurnal Sains dan Teknologi. 8(1): 46-56.