Efektifitas regenerasi bentonit dan zeolit bekas untuk menyerap logam mangan dan besi dalam limbah cair laboratorium

  • A. Annisah Laboratorium Teknik Separasi dan Purifikasi, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UniversitasSriwijaya
  • Muhammad Subhan Laboratorium Teknik Rekayasa, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Adsorpsi, Bentonit, Limbah padat, Regenerasi, Zeolit

Abstract

Proses regenerasi telah dilakukan terhadap bentonit dan zeolit bekas yang merupakan limbah padat. Limbah padat berasal dari sisa kegiatan penelitian di laboratorium yang digunakan sebagai adsorben dalam penyisihan logam berat pada pengolahan limbah cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari adsorben dan mengetahui efektifitas dari bentonit dan zeolit hasil regenerasi untuk menyerap logam mangan dan besi yang terdapat dalam limbah cair. Limbah cair laboratorium yang diuji bersifat asam dengan pH 2,84, keruh dan berwarna kuning kecoklatan dengan kadar logam mangan 2,3487 mg/l dan besi 2,7934 mg/l. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan metode adsorpsi sistem batch. Adsorben sisa diregenerasi menggunakan larutan HCl. Morfologi dan komposisi dari adsorbent sebelum dan setelah regenerasi dianalisa menggunakan SEM-EDS. Untuk kandungan mangan dan besi dianalisa menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Variabel penelitian terdiri dari rasio bentonite : zeolite bekas, kecepatan pengadukan, dan waktu kontak. Karakteristik adsorben menggambarkan permukaan yang bersih dan terang dengan luas permukaan (porositas) yang besar dan terjadi penurunan persentase massa dari beberapa elemen yang terkandung dalam bentonit dan zeolite. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan kadar logam mangan sebesar 97,45 % pada rasio adsorben 1:3, waktu kontak 60 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Untuk logam besi terjadi penurunan sebesar 95,81% pada komposisi adsorben 3:1 pada waktu kontak 60 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Uji selanjutnya menunjukkan bahwa air limbah bersifat netral dan tidak berwarna. Adsorbent hasil regenerasi masih efektif untuk menurunkan kadar logam mangan dan besi dari limbah cair laboratorium.

References

Adli H. kins, P.W. (1990), Kimia Fisika (Edisi ke IV), Erlangga Jakarta.
Derakhshan, Z., Baghapour, M. A., Ranjbar, M, dan Faramarzian, M. 2013. Adsorpsi of methylene blue dye from aqucous solutions by modified purnice stone: kinetics and equilibrium studies. Health Scope. 2(3):136- 44.
Elsa dkk (2018), Pengolahan Limbah Cair Industri Karet dengan Menggunakan Sand Filter Karbit pada Proses Hybrid Teknologi Membran Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis di PT. XYZ Gandus, Tesis Program Magister Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Eki Saputra dkk (2018), Pengaruh Jenis, Rasio Adsorben dan Waktu Kontak Terhadap Adsorpsi Limbah Methylen Blue, Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, 2019.
Kundari, N.A., dan Slamet, Wiyuniati. (2008), Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga dalam Limbah Pencuci PCB dengan Zeolit, Yogyakarta: Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 (2014), Tentang Baku Mutu Limbah Cair.
Meldia Evika F dkk, (2006), Regenerasi Bentonit Bekas secara Kimia Fisika dengan Aktivator Asam Klorida dan Pemanasan pada Proses Pemucatan CPO, Jurnal Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung, Lampung.
Syauqiah, I., Amalia, M. dan Kartini, H. A. (2011). Analisa Variasi Waktu dan Kecepatan Pengadukan pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat dengan Arang Aktif, Info Teknik. 12(1):11-19.
Standar Industri Indonesia (1998), Cara Uji Kadar Besi dalam air (No. 1428-85), Departemen Perindustrian Republik Indonesia.
Standar Industri Indonesia (1998), Cara Uji Kadar Mangan dalam air (No. 1434-85), Departemen Perindustrian Republik Indonesia.
Published
2020-03-01