Pengaruh komposisi biobriket dari tkks, ampas tebu, dan serbuk gergaji dengan perekat kanji terhadap nilai pembakaran

  • Muhammad Faizal Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
  • Muhammad Arif Kurniawan Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
  • Deni Kurniawan Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
Keywords: Ampas Tebu, Biobriket, Proksimat, Serbuk Gergaji, Waktu Karbonisasi, Tandan Kosong Kelapa Sawit

Abstract

Pemanfaatan biomassa menjadi energi terbarukan merupakan inovasi untuk menjadi energi alternatif penganti bahan bakar fosil. Salah satu energi terbarukan adalah briket dari bahan baku biomassa. Salah satu sumber energi biomassa yang memiliki potensi saat ini adalah limbah yang dihasilkan oleh industri perkebunan seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS), limbah ampas tebu, dan serbuk gergaji yang tidak dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan bakar dengan kualitas pembakaran yang lebih tinggi. Pada fokus penelitian, variabel komposisi dengan enam variasi sebagai variabel bebas (TKKS 100%, Ampas Tebu (AT 100%), Serbuk Gergaji (SG 100%), Campuran 1(TKKS 50%, AT 25 %, SG 25 %), campuran 2 (TKKS 25%, AT 50%, SG 25%), campuran 3 (TKKS 25 %, AT 25%, SG 50%) dengan waktu karbonasi dari variasi tersebut 15 menit dan 30 menit. Ukuran partikel arang 40 mesh, pengeringan briket 80oC 3 jam, tekanan pengepresan 8 psi, 10% perekat kanji, temperatur karbonasi 350oC sebagai variabel tetap. Analisa terhadap briket campuran tersebut dilakukan pengujian inherent moisture, ash content, volatile matter, fixed carbon dan kemudian uji nilai kalor dari pengaruh pencampuran bahan baku. Nilai kalor yang tinggi berasal dari SG 100% dengan karbonasi 30 menit yaitu 6025,8 cal/gr. Nilai kalor tersebut juga berpengaruh untuk komposisi yang didominasi dari serbuk gergaji yaitu campuran 3 (TKKS 25%, AT 25%, SG 50 %). Campuran tersebut memiliki nilai kalor tertinggi dari campuran lainnya dengan karbonasi 30 menit yaitu 5580,6 cal/gr.

References

Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standar Mutu Briket (SNI 1-6235-2000): Jakarta.
Miskah, S, dkk. 2014. Pembuatan Biobriket dari Campuran Arang Kulit Kacang Tanah dan Arang Ampas Tebu dengan Aditif KMNO4. Jurnal Teknik Kimia Vol. 20 No. 1. hal. 55.
Mulia. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang. Tesis S-2 Universitas Sumatera Utara.
Muzi, I, dkk. 2014. Perbedaan Konsentrasi Perekat Antara Briket Bioarang Tandan Kosong Sawit Dengan Briket Bioarang Tempurung Kelapa Terhadap Waktu Didih Air. Jurnal Kesemas Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 8 (1) : 1978-0575.
Putri, dkk. 2009. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Industri Kelapa Sawit. Karya Ilmiah IPB Bogor.
Putra, H, dkk. 2013. Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi. Vol. 5 No. 1
Purnama, R, dkk. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair CPO sebagai Perekat pada Pembuatan Briket dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit. Vol.3 No.3 (43-47).
Setiawan, A, dan Okvi Andrio. 2011. Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergaji terhadap Nilai Pembakaran. Jurusan Teknik Kimia UNSRI. Inderalaya.
Published
2016-12-01