Pemurnian Minyak Jelantah dengan Menggunakan Adsorben Serbuk Biji Kelor Tanpa Karbonisasi dan Bentonit
Abstract
Konsumsi minyak goreng masyarakat Indonesia hingga 2017 mencapai 2,36 juta ton. Angka tersebut menunjukkan ketersediaan minyak jelantah yang sangat besar. Minyak jelantah yang telah melalui proses adsorpsi dapat bernilai ekonomis, salah satunya menjadi bahan baku untuk industri biodiesel. Adsorben yang digunakan adalah serbuk biji kelor tanpa karbonisasi (BK) dan bentonit (B). Bentonit dikombinasikan dengan serbuk biji kelor sebagai pembanding dan untuk mencari kombinasi rasio yang tepat diantara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan BK dan B dalam mengadsorpsi zat-zat yang tidak diinginkan di dalam minyak jelantah, serta untuk mengetahui isotherm adsorpsi dari proses tersebut. Sebanyak 50 g minyak jelantah dicampurkan dengan 25 g adsorben dengan variasi rasio massa BK dan B sebesar 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100. Aktivasi biji kelor menggunakan NaOH 1 N dan bentonit menggunakan HCl 1 N, pada suhu 90C dan kecepatan pengadukan 100 rpm. Proses adsorpsi dilakukan pada temperatur 70C dengan kecepatan pengadukan 200 rpm. Lama variasi kontak adsorpsi yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Hasil terbaik pada variasi rasio BK:B yaitu 0:100, lama adsorpsi 120 menit dengan angka asam sebesar 2,77 mg KOH/g, viskositas sebesar 50,3162 mm2/s, densitas sebesar 4,5605 kg/m3, konsentrasi akhir sebesar 8,718× 10-7 M serta kapasitas adsorpsi sebesar 2,694× 10-6 mg/g. Hal ini menunjukkan bahwa bentonit saja lebih baik dalam mengadsorpsi minyak jelantah daripada biji kelor saja atau kombinasi keduanya. Pemurnian minyak jelantah ini mengikuti isoterm Freundlich dengan nilai R2 yang lebih besar daripada isoterm Langmuir.
References
Aminah, S dkk. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor. Buletin Pertanian Perkotaan. Vol. 5(2): 35-44.
Bath, D dkk. 2012. Penggunaan Tanah Bentonit sebagai Adsoben Logam Cu. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 1(1): 1-4.
Bertus, P., Y, dkk 2017. Karakterisasi FTIR Poliblend Adsorbend Serbuk Biji Buah Kelor dan Cangkang Ayam Ras untuk Pengolahan Air Gambut di Daerah Palu Barat. J. Akad. Kim. Vol.3 (1):21-29.
Chiou dkk. 2013. Adsorption Behavior of Reactive Dye in Aqueous Solution on Chemical Cross-Linked Chitosan Beads. Chemosphere. Vol. 50(1): 1095-1105.
Dahlan, dkk. 2013. Penggunaan Karbon Aktif dari Biji Kelor Dapat Memurnikan Minyak Jelantah. Jurnal Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Vol. 19(3): 44-53.
Fitriani. 2018. Pemurnian Minyak Goreng Bekas Menggunakan Adsorben Biji Alpukat Teraktivasi. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. Vol. 9(2): 65-75.
Ketaren. 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Oscik. 1982. Adsorption. New York: John Willey & Sons Inc.
Muallifah, S. 2009. Penentuan Angka Asam Thiobarbiturat (Tba) dan Angka Peroksida pada Minyak Goreng Bekas Hasil Pemurnian dengan Biji Kelor. Skripsi. Malang: Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN.
Pertanian, Kementerian. 2017. Minyak Goreng. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral.
Prasetyowati, dkk. 2011. Pemurnian Minyak Jelantah dengan Adsorben Bentonit. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 5(17): 59-65.
Rahayu, L.H., dkk. 2014. Pengaruh Suhu dan Waktu Adsorpsi terhadap Sifat Kimia-Fisika Minyak Goreng Bekas Hasil Pemurnian Menggunakan Adsorben Ampas Pati Aren dan Bentonit. Momentum. Vol. 10(2): 35-41.
Rasyid, A. S. 2018. Pengolahan Minyak Goreng Bekas Menggunakan Proses Adsorpsi dengan Adsorben Bentonit dan Buah Mengkudu. Skripsi. Samarinda: Jurusan Teknik Kimia Program Studi Petro dan Oleo Kimia Politeknik Negeri Samarinda.
Ruthhven. 1984. Principle of Adsorption and Adsorption Process. New York: John Wiley dan Sons.
Sawyer, C. N. dan Parkin, G. F. 1994. Chemistry for Environmental 4th edition. New York: McGraw-Hill.
Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2018. Minyak Goreng. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Taufiq, M. 2007. Pemurnian Minyak Goreng Bekas (Jelantah) Menggunakan Biji Kelor. Skirpsi. Malang: Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN