PENGENDALIAN MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) MELALUI PENGUATAN KOMITMEN KADER KESEHATAN PEDULI TB (KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT SKEMA DESA BINAAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR)

  • Iwan Stia Budi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Nur Alam Fajar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Farida Farida Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya
  • Yunani Yunani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya
  • Huda Ubaya Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya
Keywords: Multidrug Resistant Tuberculosis, Komitmen Kader Peduli TB

Abstract

ABSTRAK: Pengendalian TB di Indonesia masih belum optimal. Secara nasional sudah mengalami kemajuan dalam pengendalian TB namun masih perlu diwaspadai adanya kasus “TB hilang” atau tidak terlaporkan. Selain itu, permasalahan “multi drug resisten“ merupakan hambatan pengendaian TB paru di Indonesia. Untuk mengurangi dampak buruk TB MDR dibutuhkan keterlibatan peran serta kader peduli TB atau anggota keluarga yang berperan dalam pengawasan menelan obat (PMO), pelacakan kasus TB yang mangkir, dan penemuan kasus TB di masyarakat. Langkah awal adalah meningkatkan komitmen kader peduli TB agar berperan secara optimal dalam pencegahan dan pengendalian TB. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 48 kader peduli TB. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan diskusi interaktif tentang pencegahan MDR-TB. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan kader peduli TB adalah baik (89,6%). Hal yang perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan keterlibatan kader peduli TB adalah 1) keterlibatan secara terus menerus para praktisioner dan akademisi untuk pendampingan dalam kapasitasi kader peduli TB. 2).Perlu adanya kebijakan pemerintah daerah ogan komering ilir seperti peraturan tentang petunjuk teknis anggaran desa untuk mensupport kegiatan kader peduli TB.

Kata kunci ; Multidrug Resistant Tuberculosis, Komitmen Kader Peduli TB

ABSTRACT: In Indonesia, TB (Tuberculosis) control is still not optimal. Even nationally the progress has been made, we need to watch out for cases of “missing TB” or “unreported TB”. In addition, the problem of “multi drug resistant” being an obstacle in controlling pulmonary TB in Indonesia. To decrease the effects of TB MDR, we need the involvement of TB care cadres or family member who play an important role in drug swallowing control (PMO), tracking TB cases, and finding new TB cases in society. The first thing to control TB cases is increasing the commitment of TB care cadres to play an optimal role in TB prevention and control. This community service was attended by 48 care cadres who concerned with TB. The activities included counseling and interactive discussion about MDR-TB prevention. The result of this activities showed that the majority of cadres knowledge of TB care was good (89,6%). Things that need to be done to maintain the continuing involvement of TB cadres are 1) the continuous involvement of practitioners and academics to maintain the cadres. 2) Need local government policies (ogan komering Ilir policies) such as village regulations for budget technical guidelines to support TB care cadres activities.

Key word ; Multidrug Resistant Tuberculosis, commitment of TB care cadres

Published
2022-06-09