KESETARAAN GENDER PADA KELUARGA PERKOTAAN DI KOTA PALEMBANG
Abstract
ABSTRAK: Kesetaraan gender di dalam keluarga sama halnya dengan kesetaraan gender di dalam masyarakat sebagai asas pembangunan yang setara dan adil. Kesetaraan gender di dalam keluarga bukan saja mendorong perempuan untuk memiliki pendidikan dan pekerjaan yang setara dengan laki-laki di sektor publik tapi bagaimana laki-laki berperan aktif di dalam pekerjaan domestik terutama di dalam pengasuhan anak. Pengasuhan anak di dalam keluarga oleh laki-laki dalam hal ini adalah sosok seorang ayah baik secara fisik maupun psikologis sangatlah penting, hal ini disebabkan ketidakadaan figur ayah dalam keluarga yang sering dikenal dengan istilah fatherless. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, serta analisis menggunakan analisis Mosser. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa bentuk kesetaraan gender, latar belakang terbentuknya kesetaraan gender serta faktor yang menghambat kesetaraan gender pada keluarga perkotaan di Kota Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kesetaraan gender pada keluarga perkotaan di Kota Palembang yaitu adanya kesetaraan dalam urusan pekerjaan domestik dan di dalam menentukan akses pendidikan dan kesehatan. Adapun yang melatarbelakangi kesetaraan gender yaitu tingkat pendidikan dan kondisi ekonomi keluarga. Sedangkan faktor yang menghambat terwujudnya kesetaraan gender yaitu agama yang dianut, tradisi dan budaya, serta kondisi sosial masyarakat setempat.
Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Keluarga, Perkotaan
ABSTRACT: Gender equality in the family is the same as gender equality in society as a principle of equal and equitable development. Gender equality in the family not only encourages women to have education and work that is equal to men in the public sector but how men play an active role in domestic work especially in childcare. Nurturing children in the family by men in this case is the figure of a father both physically and psychologically very important, this is due to the absence of a father figure in the family which is often known as fatherless. The approach in this study uses qualitative methods, with data collection techniques through observation and interviews, and analysis using Mosser analysis. This study aims to describe and analyze the forms of gender equality, the background of the formation of gender equality and the factors that inhibit gender equality in urban families in the city of Palembang. The results of this study indicate that the form of gender equality in urban families in the city of Palembang is the existence of equality in domestic work matters and in determining access to education and health. As for the background of gender equality, namely the level of education and family economic conditions. While the factors that hinder the realization of gender equality are the religion that is embraced, tradition and culture, and the social conditions of the local community.
Keywords: Gender Equality, Family, Urban