PERHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA PENYULANG PANDJAJARAN
Abstract
ABSTRAK: Rugi-rugi daya dan jatuh tegangan merupakan dua hal yang terpisahkan dari sistem kelistrikan. Rugi-rugi daya adalah kebocoran daya atau daya yang hilang di sepanjang jalur penyaluran tenaga listrik, hal ini disebabkan oleh resistansi yang ada pada bahan pembentuk konduktor. Sedangkan jatuh tegangan adalah kondisi tegangan di ujung titik terima yang lebih rendah daripada ujung kirim. Kedua kondisi ini perlu diperhatikan di setiap jalur distribusi tenaga listrik, karena indikator baik atau tidaknya kualitas daya yang diterima oleh konsumen dipengaruhi oleh besarnya tegangan jatuh dititik terima atau lebih dekat ke area konsumen. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada jaringan distribusi saluran tegangan menengah 20 kV. Studi kasus yang dituju adalah penyulang Padjajaran pada gardu induk New Jakabaring. Metode yang digunakan adalah metode perhitungan dengan pengambilan data sekunder. Data awal yang digunakan berupa diagram garis saluran distribusi, jenis, kapasitas panjang saluran penyulang Padjajaran pada PT. PLN (Persero) UP2D S2JB area Palembang rayon Ampera. Hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan nilai jatuh tegangan pada penyulang pandjajaran adalah sebesar 258, 8 V atau sebesar 1,3 % dan rugi-rugi daya yang terjadi adalah sebesar 21,6 kW. Untuk panjang saluran 11 km dan faktor kerja 0,89, nilai jatuh tegangan dan rugi-rugi daya yang terjadi masih dalam batas toleransi yang ditetapkan oleh standar PLN yaitu sebesar 10%. Namun untuk keandalan dan kenyamanan kedepannya perlu dipikirkan untuk penggantian luas penampang konduktor jika pertumbuhan beban di area tersebut semakin besar untuk menjaga kinerja penyaluran tenaga listrik.
Kata Kunci: Perhitungan, Rugi-rugi daya, jatuh tegangan, penyulang, kinerja.
ABSTRACT: Power losses and voltage drops are two things inseparable from the electrical system. Power losses are power leaks or power loss along the line of electricity distribution, this is led to by the resistance present in the conducting material. While the voltage drop is a condition of the voltage at the receiving point, which is less than the end. These two conditions require to be dealt with in every electric power distribution line, because the indicator of whether the quality of the power received by consumers is impressed by the value of voltage dropped at the received point or dearer to the consumer area. For this reason, this research intends to figure out the power losses and voltage drops in the 20 kV medium voltage distribution network. The intended case investigation is the Padjajaran feeder at the New Jakabaring substation. The method employed is a computation method with secondary data compilation. Initial data employed are in the form of distribution channel line diagrams, types, lengthy capacities of Padjadjaran feeders at PT. PLN (Persero) UP2D S2JB Palembang area, Ampera area. The proceeds of the research conducted made the value of the voltage drop in the feeder line is 258.8 V or 1.3% and the power losses that take place are 21.6 kW. For a 11 km line length and a work factor of 0.89, the value of the voltage drop and power losses that appear are still within the tolerance limits set by the PLN standard, which is 10%. However, for future reliability and convenience, it is crucial to consider taking over the cross-sectional area of the conductor if the load growth in that area is getting bigger to provide the performance of electricity distribution.
Key Words: Calculation, Power losses, voltage drop, feeder, performance.