STUDI GEOKIMIA BATUAN INDUK SERPIH (SHALE) FORMASI SAWAHLUNTO DAERAH BATUBALANG, KEC. HARAU, KAB. LIMAPULUH KOTA, SUMATRA BARAT

  • Basuki Rahmad
  • Aris Buntoro
  • Yody Rizkianto UPN Veteran Yogyakarta
  • Viki Fintaru
  • Muchamad Ocky Bayu Nugroho
Keywords: Shale, Fasies, Lacustrine, Kerogen, Minyak, Immature.

Abstract

ABSTRAK: Daerah penelitian termasuk Cekungan Ombilin dimana target formasinya adalah Formasi Sawahlunto berumur Eosen-Oligosen termasuk dalam Kec. Koto Panjang, termasuk dalam Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Studi batuan induk daerah Batubalang bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi potensial sumber hidrokarbon dari batuan induk serpih. Singkapan tersusun atas 3 unit fasies, yaitu (dari paling tua ke paling muda) unit-1 batubara, unit-2 serpih dan unit-3 perselingan serpih dan batulempung, diendapkan di lingkungan lacustrine mulai shallow lacustrine hingga deep lacustrine pada Kala Eosen Akhir dengan hadirnya fosil polen indeks : Couperipollisspp.,Crassoretitriletes vanraadshooveni dan Margocolporites tsukadai.

Secara umum material organik (maseral) serpih Batubalang didominasi oleh Lamalginite (Liptinite) berasal dari tumbuhan terestrial berupa algae yang akan menghasilkan minyak. Potensi batuan induk shale Formasi Sawahlunto daerah Batubalang secara umum menghasilkan minyak dalam kondisi belum matang (immature).

Kata kunci: Shale, Fasies, Lacustrine, Kerogen, Minyak, Immature.

Published
2023-01-18