EVALUASI KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MENJALANKAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL

  • M Fadilah Konsil Kedokteran Indonesia
  • Pariyana Pariyana IKM-IKK, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
  • S Aprilia Program Studi Profesi Dokter Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
  • R A Syakurah Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan,
Keywords: COVID-19, New Normal, Adaptasi Kebiasaan Baru, Kepatuhan

Abstract

ABSTRAK: Mencegah peningkatan penyebaran COVID-19 ditengah-tengah era adaptasi kebiasaan baru, maka kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol adaptasi kebiasaan baru akan sangat berpengaruh. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan masyarakat dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru berdasarkan Health Belief Model. Health Belief Models digunakan untuk mengukur persepsi masyarakat terkait adabtasi kebiasaan baru dan melihat faktor dominan dalam adabtasi kebiasaan baru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Indonesia usia produktif (15-64 tahun) yang bersedia mengisi kuesioner penelitian melalui google form. Dari 2236 responden didapatkan usia yang paling banyak 19-34 tahun, perempuan (74,9%) lebih banyak dari pada laki-laki (38,1%), tingkat pendidikan paling banyak perguruan tinggi/sederajat (68,9%), pekerjaan paling banyak belum bekerja (38,6%), tingkat penghasilan paling banyak 0-1.000.000 (42,6%), dan sebagian besar responden berasal dari Sumatera Selatan (56,6 %). Persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi hambatan, persepsi manfaat, efikasi diri, isyarat bertindak, jenis kelamin, dan pendidikan memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan menjalankan adaptasi kebiasaan baru dengan p-value 0,000. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan masyarakat untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru adalah efikasi diri dengan Exp(B) sebesar 1,937.

Kata Kunci: COVID-19, New Normal, Adaptasi Kebiasaan Baru, Kepatuhan

ABSTRACT: Prevention the increase in the spread of COVID-19 in the midst of an era of adaptation to new habits, community compliance in implementing new habitual adaptation protocols will be very influential. Health Belief Models used to measured the people perception about the new normal. For this reason, this study aims to evaluate community compliance in implementing new habit adaptations based on the Health Belief Model. This study was an analytic observational study using a cross sectional study design. The sample in this study is Indonesian people of productive age (15-64 years) who are willing to fill out a research questionnaire via google form. Of the 2236 respondents, it was found that the most age was 19-34 years, women (74.9%) were more than men (38.1%), the most education level was college / equivalent (68.9%), employment most unemployed (38.6%), the highest income level was 0-1,000,000 (42.6%), and most respondents came from South Sumatra (56.6%). Perceptions of vulnerability, perceived seriousness, perceived barriers, perceived benefits, self-efficacy, action cues, gender, and education have a significant relationship with compliance with new habit adaptations with a p-value of 0.000. The most dominant factor in influencing community compliance in implementing new habit adaptations is self-efficacy with Exp (B) of 1.937.

Keywords: COVID-19, New Normal, New Habits Adapt, Compliance

Published
2021-06-26