PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TEMPE KELURAHAN PLAJU KOTA PALEMBANG DALAM MENGOLAH LIMBAH CAIR TEMPE SECARA BERTAHAP
Abstract
ABSTRAK: Sentra Pengrajin Tempe berlokasi di Jalan Asia, Lorong Saleh RT.6 RW.2 Kel. Plaju Ulu Kec. Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dalam membuat tempe, pengrajin biasanya menggunakan air sebanyak 8 drum dan menghasilkan limbah cair sebanyak 6 drum. Limbah cair hasil dari pembuatan tempe ini biasanya dibuang ke parit-parit halaman rumah setempat. Sebagian besar pengrajin tidak mengetahui bahwa kondisi limbah cair yang pekat ini dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan juga tidak sesuai dengan baku mutu lingkungan. Kondisi limbah cair yang pekat, kadar COD tinggi, dan asam, juga bau tidak sedap merupakan permasalahan utama yang ditimbulkan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mengolah limbah cair tempe secara bertahap yang melibatkan proses koagulasi, elektrokoagulasi, adsorpsi, dan filtrasi. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu memberdayakan pengrajin tempe dalam bentuk memberikan pelatihan dan keterampilan dalam mengolah limbah cair tempe, sehingga dapat meminimalisir kondisi limbah yang dibuang ke lingkungan dan/atau menggunakan air hasil pengolahan untuk aktivitas sehari-hari. Jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 17 orang. Metode yang digunakan yaitu tahap persiapan, tahap perancangan alat, pengumpulan data dan pemberdayaan masyarakat. Nilai parameter (kekeruhan, pH, TSS, COD, BOD) awal dari limbah cair tempe secara berturut-turut adalah sebesar 367,67 NTU; 3,91; 0,3 mg/l; 918,5 mg/l; 228 mg/l. Hasil yang didapatkan dari proses akhir pengolahan limbah tempe cair secara bertahap yaitu sebesar 79,2 NTU; 6,5; 7; 97; dan 71 dengan waktu optimum pengolahan selama 2 jam.
Kata Kunci: Limbah, Tempe, Koagulasi, Elektrokoagulasi, Adsorpsi