ANALISIS DURABILITAS PERVIOUS CONCRETE TERHADAP H2SO4 2%, 4%, DAN 6% DENGAN MENGGUNAKAN CURING KARUNG GONI, WRAPPING, DAN AMBIENT
Abstract
ABSTRAK: Seiring berkembangnya pembangunan yang terjadi pada era globalisasi ini, lahan tempat resapan air pun semakin berkurang sehingga dapat mengakibatkan peningkatan jumlah limpasan air permukaan dan berkurangnya cadangan air tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini, solusi yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan pervious concrete yang dimana tingkat beton ini memiliki nilai permeabilitas yang tinggi. Pervious concrete merupakan beton yang ramah lingkungan dikarenakan memiliki nilai permeabilitas dan porositas yang tinggi, sehingga air dapat memasuki lapisan beton. Dengan menggunakan beton ini limpasan air permukaan dapat tersalurkan ke tanah sehingga cadangan air tanah pun tetap terjaga. Namun curah hujan di daerah Indonesia kebanyakan termasuk ke dalam kategori hujan asam dimana hal tersebut dapat merusak pervious concrete. Penelitian ini mengenai pengaruh ukuran agregat, dan variasi curing terhadap nilai kuat tekan, permeabilitas dan porositas. Penelitian ini juga membahas mengenai durabilitas pervious concrete terhadap H2SO4. Curing yang digunakan pada penelitian ini ada tiga yaitu, karung goni, wrapping, dan ambient. Sedangkan untuk ukuran agregat yang digunakan berukuran 19-12,5 mm dan 9,5-4,75 mm. Dari hasil penelitian ini kuat tekan dan densitas maksimum terdapat pada campuran Agregat kecil curing wrapping sebesar 8,3 MPa dan 1801,42 Kg/m3. Nilai porositas dan permeabilitas maksimum didapatkan pada campuran agregat kecil curing ambient yaitu sebesar 28,98% dan 1,485 cm/detik. Dari pengujian durabilitas semakin tinggi konsentrasi H2SO4 tersebut semakin mempengaruhi penurunan nilai kuat tekan yang terjadi. Pada konsentrasi 4% penurunan kuat tekan yang terjadi merupakan penurunan yang paling besar.
Kata kunci: pervious geopolymer concrete, kuat tekan, porositas, permeabilitas