PENINGKATAN KEKUATAN, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN BAJA ASSAB 709 M MELALUI PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

  • Helmy Alian
  • Q. Hadi
  • Z. Abidin
  • D. Ramadhani
Keywords: Kekuatan, kekerasan, ketangguhan, quenching dan tempering

Abstract

ABSTRAK: Pada bagian-bagian mesin seperti crankshaft, connecting rod, valve, roda gigi, dan lain-lainya menglami beban yang besar yang akan menimbulkan deformasi plastis yang besar pada material memicu timbulnya retak awal (initiation crack). Syarat utama yang harus dipenuhi untuk bahan yang gunakan pada bagian-bagian mesin diatas diharapkan mempunyai kekuatan yang tinggi serta keuletan yang besar karena besarnya beban yang bekerja. Baja paduan rendah yang harganya relatif murah antara lain baja ASSAB 709 M. Untuk memdapatkan kekuatan yang tinggi dan ketangguhan yang besar dapat dilakukan melalui rekayasa butir dan menghasilkan struktur mikro yang merata (uniform). Peneitian dilakukan secara komprehensif terhadap kekuatan, kekerasan, ketangguhan serta struktur mikro baja ASSAB 709 M yang diberi perlakuan quenching dan tempering. Proses quenching dan tempering dengan memanaskan baja sampai temperatur austenisasi yaitu 825 °C selama 1 jam di celup ke air, kemudian di tempering dengan variasi temperatur 400oC, 450oC, dan 500oC dengan waktu tahan masing-masing 1 jam. Sebelum dan sesudah proses quenching dan tempering dilakuakan uji tarik, kekerasan, impak, dan  struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan tarik dari 828,258 MPa menjadi 1099,878 Mpa (tempering 400oC), kekerasan meningkat dari 63,3 HRC menjadi 76,1 HRC (tempering 400oC) dan energi impak meningkat dari 37,955 Joule menjadi 52,774 Joule (tempering 500oC). Perubahan struktur mikro baja ASSAB 709 M terjadi setelah proses perlakuan quenching dan tempering ini, dari ferrite dan pearlite menjadi terbentuknya martensite lath.

 

Kata kunci : Kekuatan, kekerasan, ketangguhan, quenching dan tempering.

Published
2023-01-18