ANALISIS EFISIENSI PADA SALURAN SKUNDER IRIGASI AIR DUKU REJANG LEBONG BENGKULU
Abstract
ABSTRAK : Saluran irigasi Air Duku sudah banyak mengalami rusak retak retak dan terjadi perubahan alih fungsi dari lahan pertanian ke kolam ikan. Adanya kolam ikan disekitar saluran irigasi berdampak pada kondisi lahan pertanian yang ada, terutama dengan distribusi airnya yang menjadi kecil. Oleh karena itu diperlukan penelitian efisiensi penyaluran air yang ada pada saluran skunder irigasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui niai efisiensi saluran skunder, untuk mengetahui nilai persentase kehilangan air selama penyaluran, dan untuk menganalisa faktor penyebab kehilangan air (evaporasi dan rembesan). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data skunder seperti data skema irigasi dan evaporasi serta data primer dengan mengukur debit masuk dan debit keluar sepanjang saluran menggunakan alat current meter. Hasil analisis didapat nilai efisiensi rata-rata saluran skunder sebesar 73.311 %, hasil ini tidak sesuai dengan efisiensi teoritis KP-01 yaitu saluran skunder ≥ 90 %. Dengan rata-rata persentase kehilangan air pada saluran skunder sebesar 26.689 %. Nilai kehilangan air akibat evaporasi terbesar disepanjang saluran skunder adalah pada saluran skunder BT0 yaitu 2.123 x10-5 m 3 /det dan nilai evaporasi terkecil terdapat pada saluran skunder BT 2 sebesar 6.188 x10-7 m 3 /det. Nilai kehilangan air akibat rembesan terbesar pada saluran skunder adalah pada saluran sekunder BT2 dengan nilai 5.288 x 10-5 mm/hari dan nilai rembesan terkecil terdapat pada saluran skunder BT0 yaitu 2.938 x 10-5 mm/hari. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, saluran skunder irigasi Air Duku tidak sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan, dimana efisiensy yang ada ≥ 90 %, ini disebabkan oleh banyaknya saluran illegal dan rembesan karena adanya kerusakan, retak retak, banyaknya sedimen dan rumput liar pada saluran.
Kata Kunci : Irigasi Air Duku, Efisiensi, Saluran Skunder, Evaporasi, Rembesan
ABSTRACT The Duku water irrigation channel has been damaged by many cracks and there has been a change of function from agricultural land to fish ponds. The existence of fish ponds around the irrigation canals has an impact on the condition of existing agricultural land, especially with the water distribution being small. Therefore, it is necessary to study the efficiency of water distribution in this secondary irrigation channel. This study aims to determine the efficiency of secondary channels, to determine the percentage value of water loss during distribution, and to analyze the factors causing water loss (evaporation and seepage). The method used in this study is to collect secondary data such as data on irrigation and evaporation schemes as well as primary data by measuring the intake and discharge flows along the channel using a current meter. The analysis results obtained that the average efficiency value of the secondary channel is 73.311%, this result is not in accordance with the theoretical efficiency of KP-01, namely the secondary channel ≥ 90%. With an average percentage of water loss in secondary channels of 26,689%. The largest value of water loss due to evaporation along the secondary channel is in the BT0 secondary channel, namely 2,123 x10- 5 m3 / s and the smallest evaporation value is in the BT2 secondary channel of 6,188 x10-7 m3 / s. The value of water loss due to the largest seepage in the secondary channel is on the BT2 secondary channel with a value of 5,288 x 10-5 mm / day and the smallest seepage value is in the secondary channel BT0, namely 2,938 x 10-5 mm / day. The conclusion from the results of this study, the secondary irrigation channel of Air Duku is not in accordance with the predetermined conditions, where the efficiency is ≥ 90%, This is due to the large number of illegal channels and seepage due to damage, cracks, large amounts of sediment and weeds in the channels.
Keywords: Duku water Irrigation, Efficiency, Secondary Channels, Evaporation, Seepage