STUDI KARAKTERISTIK, DIAGENESIS, DAN MEKANISME SEDIMENTASI PADA BATUPASIR FORMASI CINAMBO BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DAN PENGAMATAN SINGKAPAN DI DESA BABAKANJAWA, KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT

  • Tasya Miftahul Jannah Universitas Sriwijaya
  • Endang Wiwik Dyah Hastuti Universitas Sriwijaya
Keywords: Babakanjawa, Cinambo, turbidit, diagenesis

Abstract

Daerah Babakanjawa merupakan bagian dari Cekungan Bogor, Sub-Cekungan Majalengka tempat tersingkapnya batuan sedimen yang berasal dari endapan kipas laut dalam, Formasi Cinambo yang berumur Miosen Awal – Miosen Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan karakteristik, mekanisme sedimentasi, lingkungan pengendapan serta diagenesis pada Formasi Cinambo. Metode penelitian terdiri dari tahap pengambilan data di lapangan pada sebelas lokasi penelitian serta tahap pengolahan data dan analisis petrografi. Berdasarkan data lapangan didapatkan tiga satuan batuan pada daerah penelitian yang terdiri dari: Satuan Batupasir Perselingan Batuserpih (sikuen Ta, Tb, dan Td); Satuan Perselingan Batupasir Batuserpih Sisipan Batulanau (sikuen Ta hingga Te); dan Satuan Perselingan Batupasir Batuserpih (sikuen Ta, Tb, dan Td). Analisis petrografi menunjukkan batupasir termasuk ke dalam Calcareous Sandstone, Sandstone, dan Argillaceous Sandstone (Selley, 2005). Dari analisis petrografi terdapat ciri khas adanya mineral magnesit penciri batuan dasar samudra pada litologi batupasir. Berdasarkan data tersebut diinterpretasikan bahwa daerah penelitian terendapkan melalui mekanisme arus turbidit low density turbidity currents pada sistem kipas bawah laut (lower – middle fan) dan tergolong ke dalam sand-rich system. Fase diagenesis yang terjadi pada batupasir Formasi Cinambo meliputi fase kompaksi, pelarutan, sementasi, dan pembentukan mineral autigenik.

Published
2024-05-15