MEMORABILITY DAN IMAGEBILITY OBJEK BERSEJARAH KOTA PALEMBANG; EKSISTENSI YANG WUJUD ATAU TAK WUJUD?
Abstract
ABSTRAK: Sejarah merupakan penghubung ke masa lalu untuk pelajaran ke masa depan. Kawasan bersejarah merupakan artefak yang menjadi penghubung kedua masa tersebut. Kawasan bersejarah yang ada di kota Palembang dapat berupa kawasan dengan objek bersejarah yang wujud (tangible) maupun tak berwujud dan berupa toponim saja. Makalah ini bertujuan untuk meneliti bagaimana kedua jenis objek bersejarah di kota Palembang dapat dianggap signifikan untuk dilestarikan berdasarkan memorability dan imagebility masyarakat kota Palembang. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mencari tahu objek bersejarah kota yang paling diingat dan menggambarkan image sejarah kota Palembang. Untuk itu sebanyak 195 kuisioner telah disebar. Analisis deskriptif statistik menunjukkan nilai yang signifikan dan menunjukan memorability dan imagebility yang tinggi pada objek sejarah yang berwujud. Kondisi ini berbeda dengan objek sejarah yang tidak berwujud dan hanya tinggal sebagai toponim saja. Penelitian menyimpulkan bahwa imagebility dan memorability objek wujud menjadi lebih signifikan dikarenakan oleh disain arsitektur berupa bentuk dan dimensi bangunan. Lokasi turut menentukan tingkat signifikan objek bersejarah sebagai objek yang memorable dan imageble. Penelitian menyarankan upaya mewujudkan kembali objek bersejarah toponim meelalui visualisasi disian arsitektur objek tersebut.
Kata Kunci: Objek bersejarah, memorability, imagebility, Palembang
ABSTRACT: History is a link to the past for lessons into the future. The historic area is an artifact that connects the two periods. Historical areas in the city of Palembang can be in the form of areas with tangible or intangible historical objects and only toponyms. This paper aims to examine how the two types of historical objects in the city of Palembang can be considered significant to be preserved based on the memorability and imagebility of the people of Palembang. To achieve this goal, this study finds out which historical objects of the city are most remembered and depicts the historical image of Palembang city. For this reason, 195 questionnaires have been distributed. Descriptive statistical analysis shows a significant value and shows high memorability and imagebility on tangible historical objects. This condition is different from historical objects which are not tangible and only remain as toponyms. The study concludes that the imagebility and memorability of tangible objects becomes more significant due to architectural designs in the form of building shapes and dimensions. Location also determines the significant level of historical objects as memorable and imaginary objects. Research suggests efforts to re-create toponym historical objects through visualization of the architectural design of these objects.
Keywords: Historical objects, memorability, imageability, Palembang