PEMBUATAN BIOPOLIMER SUPERABSORBENT DENGAN VARIASI RATIO SELULOSA KULIT KOLANG-KALING DAN CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP POLIVINIL ALKOHOL (PVA)

  • Martiana Sapitri Universitas Sriwijaya
  • Yandriani Yandriani
  • S Susanti
  • M Rendana
  • A P Dani
Keywords: Superabsorben, Selulosa, Swelling, Adsorbansi, Ammonium persulfat

Abstract

Superadsorben dari limbah kulit kolang-kaling merupakan salah satu inovasi terbaru di bidang teknologi material maju. Untuk meningkatkan nilai selulosa maka dilakukan penelitian dengan penambahan Carboxy Methyl Cellulose (CMC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik biopolimer adsorben, kemampuan adsorbansi, dan swelling. Metode pembuatan biopolimer adsorben dilakukan dengan metode chemical crosslinker dengan crosslink agent yaitu Metilenbisakrilamida (MBA) dan insiator Ammonium Persulfat (APS).  Tahap pembuatan biopolimer adsorben menggunakan gas nitrogen agar tidak adanya oksigen selama proses polimerisasi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada penelitian ini memvariasikan APS yaitu 0,6 gr; 0,8 gr ; 1 gr; dan 1,5 gr. Selain itu, proses polimerisasi dilakukan dengan variasi rasio selulosa dan PVA yaitu  1:2 dan 1:3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biopolimer adsorben yang optimal adalah sampel dengan rasio 1:4, Dari hasil penelitian didapatkan Perbandingan ratio selulosa kulit kolang kaling dan CMC terhadap Poli Vinil alcohol yang terbaik dalam menghasilkan biopolymer superabsorben adalah 1:3. Hal ini dapat dilihat dari persen swelling dan kapasitas adsorbansi pada ratio 1: 3 adalah 105% dan 130%.

Published
2024-05-17