POTENSI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR GEOWISATA CURUP DATAR DI DAERAH MUARA DUA, OKUS
Abstract
ABSTRAK: Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) sudah dikenal dengan banyaknya kawasan wisata terutama kawasan Geowisata yaitu kawasan yang merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, yang diperlukan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam(Panduan Pusdiklat Geologi, 2017). Dari hasil penelitian Ibrahim dkk dalam laporan pengabdian kepada masyarakat terdahulu kawasan wisata yang menonjolkan bentang alam di Daerah Muara Dua dan sekitarnya memiliki 4 situs geologi dengan nilai kelayakan (%) masing – masing antara lain : Curup Datar Desa Pendagan (59,2%), Bukit Tuff Desa Simpang Haji (51,5%), Tebing Desa Negeri Batin (54,8%), Curup Papan Desa Gedung Nyawa (53,6%). Dalam penelitian ini difokuskan kepada kawasan yang nilai kelayakan untuk pengembangan kawasan parawisata yang dapat menunjang perekonomian kebupaten OKUS adalah Curup Datar yang terletak sekitar 13 km dari kota muara dua, dan sekitar 83 km dari kota batu raja dan sekitas 54 km dari kota Martapura. Dengan kondisi lokasi yang dapat dingakau dari beberapa kota sehingga Curup datar sangat berpotensi untuk dikembangakan. Dengan kondisi Curup yang berada retatif kontur yang tidak bervariasi seingga memungkin untuk merencanakan infrastruktur yang baik dan menarik menunjangkan wisata tersebut., maka kawasan geowisata tersebut dibagi dalam 4 zona kawasan, yaitu zona servis yang terdiri dari km/wc serta ruang ganti pakaian, zona public terdiri dari mushola dan foodcourt, zona parker berupa kawasan parker kendaraan bus, roda empar maupun roda dua. Serta terakhir zona inti yang berupa kawasan air terjun (curup datar). Setiap zona akan dilengkapi dengan tata letak sarana dan prasananya untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi pengunjaung.
Kata Kunci: Geowisata, Curup Datar, zona
ABSTRACT: Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) Regency is well known for its many tourist areas, especially the Geotourism area, which is an area that is of special interest tourism by utilizing the potential of natural resources such as the form of landscapes, rocks, geological structures and geological history, which is needed to increase the enrichment of insight and understanding. from the results of research by Ibrahim et al in a previous community service report that the tourist area which features landscapes in the Muara Dua area and its surroundings has 4 geological sites with a feasibility value (%) of each. others: Curup Datar, Pendagan Village (59.2%), Bukit Tuff, Simpang Haji Village (51.5%), Tebing Desa Negeri Batin (54.8%), Curup Papan Desa Gedung Nyawa (53.6%). In this research, it is focused on the area whose feasibility value for the development of a tourism area that can support the economy of OKUS Regency is Curuk Datar, which is located about 13 km from the city of Muara Dua, and about 83 km from Batu Raja city and about 54 km from the city of Martapura. With the location conditions that can be compared to several cities so that the flat Curup has the potential to be developed. With the condition of the Curup which is in a retative contour that does not vary so that it is possible to plan good and attractive infrastructure to support the tourism, the geotourism area is divided into 4 zone zones. , namely a service zone consisting of bath room and changing rooms, a public zone consisting of a prayer room and a food court, a parking zone in the form of a parking area for buses, four wheels and two wheels. And finally the core zone in the form of a waterfall area (curup datar). Each zone will be equipped with a layout of the facilities and infrastructure to provide convenience and facilitate visitors.
Keywords: geotourism, Curup Datar, zone