KAJIAN LITERATUR PEMELIHARAAN JEMBATAN YANG MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL HEALTHY MONITORING SYSTEM (SHMS)
KAJIAN LITERATUR PEMELIHARAAN JEMBATAN YANG MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL HEALTHY MONITORING SYSTEM (SHMS)
Abstract
Pemeliharaan jembatan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memastikan bahwa suatu jembatan dalam kondisi ideal dan layak untuk digunakan. Secara umum jembatan dapat mengalami dua macam kerusakan yang berbeda, yaitu bahan dan elemen. Kerusakan sistem infrastruktur, dalam hal ini jembatan, umumnya tidak dapat dikendalikan walaupun jembatan tersebut didesain agar dapat beroperasi untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu perlu dilakukan perlindungan untuk mengurangi dampak dari bahaya tersebut. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan suatu sistem pemantauan (monitoring) secara terus menerus dan berkelanjutan yang didasarkan kondisi aktual struktur serta kondisi lingkungan. Dengan monitoring ini akan didapatkan perilaku struktur sebenamya sehingga dapat diprediksi kondisi keamanan struktur dan sifatnya secara terus menerus. Sistem monitoring kesehatan struktur jembatan dikenal dengan Structural Healthy Monitoring System (SHMS). Penelitian ini menggunakan metode kajian tinjauan literatur. Analisis dilakukan untuk mengetahui tipe jembatan, metode SHMS, dan jenis sensor yang dipasang. Saat ini, Indonesia baru memilliki lima jembatan yang menggunakan SHMS. Diantaranya yaitu; jembatan Suramadu di Pulau Madura, jembatan Merah Putih di Ambon, jembatan Soekarno di Manado, jembatan Pulau Balang di Kalilmantan Timur dan jembatan Musi IV di Palembang. Penelitian-penelitian tentang SHMS memperlihatkan bahwa dalam pelaksanaan SHMS perlu memperhatikan beberapa hal, seperti penentuan lokasi pemasangan sensor, penghematan daya, dan sistem penyimpanan dan pengelolaan data real time.