PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG PUBLIK PERMUKIMAN PADAT DI KELURAHAN 3 ULU PALEMBANG

  • A Arief Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • T Lussetyowati Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • D A Armarieno Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • S L Komariah Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Kawasan 3 Ulu, Ruang terbuka publik, Palembang, Arsitektur

Abstract

ABSTRAK: Kawasan 3 ulu dan sekitarnya merupakan kawasan lama yang sudah tumbuh menjadi kawasan pusat permukiman. Saat ini kawasan tersebut masih menampakkan sisa kejayaan masa lalu sebagai salah satu kawasan permukiman yang penting dalam konstelasi Kota Palembang. Hal ini diperlihatkan dengan banyaknya bangunan rumah limas yang merupakan simbol dari penghuni kawasan. Rumah limas dengan banyak ornamen dan ukuran yang besar biasanya merupakan rumah tradisional terutama untuk kalangan bangsawan. Perkembangan kota Palembang yang sangat pesat membuat kawasan ini menjadi sangat padat, dan terkesan kumuh, serta kurang memperhatikan kebutuhan ruang- ruang public, maka dari itu pengabdian masyarakat yang dilakukan nantinya akan membantu masyarakat Kawasan 3 ulu untuk merancang sendiri ruang terbuka publik dikawasan ini beserta perkiraan biaya pembangunannya, sehingga diharapkan nantinya membangun kesadaran masyarakat untuk membangun ruang terbuka public tersebut, baik melalui skema swakelola, atau mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah.

Kata Kunci: Kawasan 3 Ulu, Ruang terbuka publik, Palembang, Arsitektur

ABSTRACT: Kawasan 3 Ulu and its surroundings is an old area that has grown into a residential center area. Currently the area still shows the remnants of its past glory as one of the important residential areas in the constellation of Palembang City. This is shown by the number of pyramid houses which are symbols of the inhabitants of the area. Pyramid houses with many ornaments and large sizes are usually traditional houses, especially for aristocrats. The very rapid development of the city of Palembang makes this area very dense, and looks slum, and does not pay attention to the needs of public spaces, therefore the community service that is carried out will later help the people of Kawasan 3 Ulu to design their own public open spaces in this area along with estimates. development costs, so it is hoped that later on it will build public awareness to build this public open space, either through self-managed schemes, or applying for assistance to local governments

Keywords: Kawasan 3 Ulu, Public open space, Palembang, Architecture

Published
2021-07-08