STUDI PERUBAHAN RUANG GHUMAH BAGHI DI DATARAN TINGGI BASEMAH SUMATERA SELATAN

Abstract

ABSTRAK: Ghumah Baghi merupakan salah satu artefak budaya Basemah di dataran tinggi Gunung Dempo menjadi identitas budaya, permukiman tradisional dan pemilik. Fungsi Ghumah baghi tidak hanya sebagai hunian tetapi juga sebagai wadah perayaan memiliki bentuk ruang yang sederhana serta pemanfaatan ruang yang fleksibel dan multi fungsi. Perubahan pola kehidupan sosial dan ekonomi membawa pengaruh terhadap tata ruang dan wujud Ghumah Baghi yang harus beradaptasi dengan kebutuhan pemilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan tata ruang serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Lokasi penelitian ini di Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat meliputi 8 (delapan) desa di wilayah Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat yaitu Geramat, Pajar Bulan, Bangke, Tanjung Agung, Pagar Wangi, Pelang Kenidai, Sandar Angin dan Jambat Balo. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan penyelidikan guna menemukan ragam dan penyebab perubahan tata ruang Ghumah Baghi. Temuan penelitian ini menunjukan 2 (dua) tipe perubahan tata ruang yaitu perubahan fungsi ruang dan penambahan ruang. Kondisi ruang awal mengalami perubahan dan pemanfaatan ruang-ruang privat dan servis. Penambahan ruang- ruang secara horisontal baik yang melekat pada ruangan awal maupun terpisah dan vertikal dengan merubah fungsi kolong menjadi ruang privat dan komersial. Perubahan tata ruang akan mempengaruhi wujud Ghumah Baghi sehingga akan menghilangkan originalitasnya sehingga dibutuhkan sebuah panduan perubahan tata ruang tanpa harus merubah wujud Ghumah Baghi.

Kata Kunci: Tata Ruang, Ghumah Baghi, Basemah