STUDI POTENSI SUMBERDAYA GAS METANA BATUBARA BERDASARKAN PEMETAAN KELURUSAN YANG DIEKSTRAK DARI DATA INDERAJA IMEJ LANDSAT-8. STUDI KASUS DI BANKO TENGAH BLOK B BUKIT ASAM, TBK

  • A. Suherman Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • R. Ramadhan Program Studi Magister Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya.
  • Bochori Bochori Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • E. Ibrahim Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: GMB, Kelurusan, Densitas Kelurusan, Orientasi Struktur, Landsat-8

Abstract

ABSTRAK: Kebutuhan energi di Indonesia setiap tahun terus meningkat, diperkirakan mencapai 314 MTOE pada tahun 2025 yang bersumber dari energi fosil. Indonesia kaya akan banyak sumberdaya alam termasuk batubara. Cadangan potensial batubara di Indonesia adalah 124,6 miliar ton. Hal tersebut sesuai dengan potensi sumberdaya Gas Metana Batubara (GMB) sebesar 453 TCF di Indonesia. Sayangnya, sedikit sekali dari sumberdaya GMB tersebut dikembangkan. Perkembangan sumber GMB di Indonesia menghadapi banyak kendala teknis yang perlu diteliti lebih lanjut termasuk teknik eksplorasi. Teknik eksplorasi biasanya melibatkan area yang luas sehingga memakan waktu dan biaya tinggi. Teknologi penginderaan jauh (inderaja) menawarkan teknik cepat dan biaya rendah untuk eksplorasi GMB tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan indikator yang baik yang dapat menunjukkan potensi sumberdaya GMB, dan memanfaatkannya untuk memprediksikan prospek GMB yang baik dan arah pengembangannya. Citra jenis Landsat-8 L1T yang meliputi area lapangan batubara Banko Tengah digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan digital pada data ini mengekstraksi struktur kelurusan, kerapatan kelurusan dan peta orientasi struktur di permukaan. Hasil ini telah dibandingkan dengan data lapangan. Studi ini menemukan bahwa kerapatan kelurusan menunjukkan hubungan yang baik dengan peringkat potensi GMB. Selain itu, ditemukan bahwa orientasi struktur menunjukkan hubungan yang baik dengan arah perubahan potensi GMB. Berdasarkan indikator tersebut penelitian ini menemukan 23 kawasan dengan luas total 17.452 km2 atau 7,71% dari total luas WIUP Banko Tengah Blok B.

Kata Kunci: GMB, Kelurusan, Densitas Kelurusan, Orientasi Struktur, Landsat-8.

ABSTRACT: The energy deman in Indonesia continues to increasese every year, it is estimated that it will reach 314 MTOE in 2025 which will be sourced from fossil energy. Indonesia has various natural resources, including coal. The potential reserves of coal in Indonesia are 124.6 billion tons. This is accordance with the potential of Coal Bed Methane (CBM) resourcse of 453 TCF in Indonesia. Unfortunately, very few of these CBM resources were developed. The development of CBM sources in Indonesia faces many technical obstacles that need further investigation, including exploration techniques. Expolarion techniques usually involve large areas so that it is time consuming and high cost. Remote sensing technology (sensing) offers a fast and low cost technique for exploration of the CBM. The purpose of this study is to find good indicators that can show the potential of CBM resources, and use them to predict the prospects for CBM and the direction of development. Landsat-8 LIT type imagery covering Banko Tengah coal field area was used in this study. Digital processing of this data extracts the straightness structure, straightness density, and the orientation map of the structure on the surface. These results have been compared with field data. This study found that straightness density showed a good relationship with potential CBM ratings. In addition, it was found that the structure orientation showed a good relationship with the potential change direction of CBM. Based on these indicators, this study found 23 areas with a total area of 17.452 km2 or 7,71% of the total of WIUP Banko Tengah Blok B.

Keywords: CBM, straightness, straightness density, structure orientation, Landsat-8

Published
2021-07-15