PEMBUATAN BIOETANOL DARI RUMPUT GAJAH DENGAN PROSES DELIGNIFIKASI DAN HIDROLISA
Abstract
ABSTRAK: Rumput gajah merupakan salah satu tanaman yang kurang dimanfaatkan. Dewasa ini rumput hanya digunakan sebagai makanan ternak, terkadang rumput gajah juga dianggap sebagai tanaman pengganggu. Tetapi rumput gajah mempunyai kadar selulosa tinggi (40,58%) yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan penghasil bioetanol.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi alkaline-acid delignfikasi terhadap kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa, dan bagaimana pengaruh nya terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan menggunakan variabel volume katalis pada hidrolisis. hasil dari penelitian diketahui Penurunan kadar lignin paling tinggi menggunakan asam kuat dengan konsentrasi tertinggi (17%) penurunan mulai dari 10,247 % menjadi 7,6653 % dan makin besar konsentrasi asam kuat (H2SO4) menyebabkan besar pula kadar selulosa yang didapatkan, persen kandungan selulosa optimum sebanyak 40,89% dan hemiselulosa optimum sebanyak 36,6% dengan penambahan konsentrasi H2SO4 17 % saat delignifikasi. Kadar bioetanol paling optimum sebesar 74,4872% yg dihasilkan oleh sampel dengan konsentrasi acid delignifikasi (H2SO4) konsentrasi 17 % dengan penambahan katalis sebesar 20 ml.
Kata Kunci: Rumput gajah, Alkali delignifikasi, acid delignifikasi, bioetanol
ABSTRACT: Elephant grass is one of the underutilized plants. Nowadays grass is only used as animal feed, sometimes elephant grass is also considered a nuisance plant. But elephant grass has high levels of cellulose (40.58%) which can be used as one of the bioethanol-producing materials. This study aims to determine the effect of the concentration of alkaline-acid delignfication on levels of lignin, cellulose and hemicellulose, and how it affects the levels of bioethanol which produced using variable volume catalysts in hydrolysis. The results of the study found that the optimum concentration for lignin, cellulose and hemicellulose levels was produced in acid delignification by 17%, namely 7.6653% for lignin, 40.89% for cellulose and 36.6% for hemicellulose.
Keywords: Elephant grass, Alkali delignification, acid delignification, bioethanol