PENGGUNAAN BATOK KELAPA SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM PENGGANTIAN CATRIDGE FILTRATION PADA PROSES PEMISAHAN OIL CONTENT DARI AIR FORMASI
Abstract
ABSTRAK: Air injeksi adalah air formasi yang ikut terproduksi bersama minyak dan gas yang selanjutnya akan dikembalikan ke dalam sumur dengan tujuan untuk mengatur tekanan formasi pada suatu sumur. Untuk itu kualitas air sebelum dilakukan injeksi harus selalu diperhatikan. Sebelum dilakukan injeksi, air formasi biasanya dilakukan treatment terlebih dahulu melalui metode penyaringan. Air formasi yang telah melewati wash tank tidak sepenuhnya terbebas dari crude oil, untuk itu diperlukan filtrasi terlebih dahulu sebelum diinjeksikan kedalam sumur. Umumnya, arang dan karbon aktif jenis lainnya biasa digunakan sebagai cartridge filtration untuk memisahkan oil content dari air terproduksi. Akan tetapi penggunaan kedua bahan tersebut kurang efisien karena memerlukan waktu yang lama serta biaya yang relatif mahal. Penelitian menggunakan batok kelapa ini diharapkan menjadi alternatif sebagai media cartridge filtration pada proses pemisahan oil content dari air formasi sebagai pengganti arang dan karbon aktif lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan limbah batok kelapa dengan berbagai ukuran sampel berupa sampel 1 (halus “40 mesh”), sampel 2 (sedang “30 mesh”), sampel 3 (kasar “20 mesh”), sampel 4 (halus - sedang), sampel 5 (halus - kasar) dan sampel 6 (sedang - kasar). Kemudian dilakukan uji filtrasi menggunakan air terproduksi yang masih mengandung oil content. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap sampel air formasi sebelum dan setelah dilakukan filtrasi dengan menggunakan media cartridge filtration dari batok kelapa dengan berbagai ukuran mesh. Sampel kemudian dianalisis dengan menggunakan parameter kecepatan laju alir, endapan sedimen, oil content, dan kapasitas penyerapan. Hasil penelitian yang diperoleh diberi pembobotan nilai berdasarkan scorring terhadap masing-masing sampel. Berdasarkan hasil pembobotan scorring terhadap beberapa keenam sampel yang diuji, didapatkan bahwa sampel 6 dengan kategori ukuran sedang – kasar memiliki nilai pembobotan yang paling besar dengan score sebesar 16, diikuti dengan sampel 4 dan 5 dengan score 15, kemudian sampel 1 dan 3 dengan score sebesar 14 serta sampel 2 dengan score terendah sebesar 11. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sampel 6 dengan komposisi ukuran batok kelapa sedang-kasar memiliki kecepatan laju alir dan proses pemisahan yang paling baik.
Kata Kunci: Batok Kelapa, Air Formasi, Oil Content